Warsawa (ANTARA Bengkulu/Reuters) - Federasi Sepak Bola Kroasia didenda 80.000 euro oleh UEFA pada Selasa, karena pendukung mereka menyanyikan lagu-lagu rasis yang ditujukan pada penyerang Italia, Mario Balotelli, pada pertandingan Grup C Piala Eropa 2012 di Poznan, Polandia, Kamis lalu.

"Federasi Sepak Bola Kroasia (HNS) telah didenda 80.000 euro karena pendukung mereka menyalakan dan melemparkan kembang api, serta tindakan tidak patut (nyanyian-nynyian rasis, simbol-simbol rasis) pada pertandingan Grup C Piala Eropa 2012 melawan Italia," demikian pernyataan UEFA.

Hukuman denda ini lebih sedikit 20.000 euro daripada yang dikenakan pada penyerang Denmark, Nicklas Bendtner, karena memperlihatkan logo perusahaan judi pada celana dalamnya ketika merayakan gol di Piala Eropa 2012.

UEFA menyatakan bahwa Kroasia dapat mengajukan banding dalam kurun waktu tiga hari dengan menyertakan alasan mereka. Kroasia telah tereliminasi dari turnamen Piala Eropa 2012 setelah kalah di pertandingan terakhir grup melawan Spanyol pada Senin.

Jaringan The Football Against Racism in Europe (FARE), yang kerap bekerja bersama dengan UEFA dan telah menjadi pengamat pada setiap pertandingan Piala Eropa 2012, mengatakan bahwa sekitar 300 sampai 500 pendukung Kroasia terlibat dalam pelecehan kepada Balotelli.

HNS mengakui sikap buruk sejumlah pendukungnya, namun meminta UEFA tidak menghukum timnasnya.

Sebelumnya Kroasia telah didenda dua kali pada empat tahun terakhir, karena sikap rasis para pendukungnya.

UEFA menjatuhkan denda 20.000 franc Swiss beberapa pekan setelah Piala Eropa 2008 karena spanduk-spanduk dan sikap rasis, pada pertandingan melawan Turki.

FIFA mendenda HNS sebesar 30.000 franc Swiss beberapa bulan setelah pendukung mereka menghina penyerang Inggris, Emile Heskey, pada pertandingan kualifikasi Piala Dunia di Zagreb.

Presiden UEFA mengekspresikan kemarahannya kepada Kroasia pada Senin, sambil mengatakan bahwa ia telah menyuarakan kekhawatirannya terhadap kelakukan para pendukung dengan sejumlah pemimpin daerah Balkan setahun silam.

"Saya tidak mengatur orang-orang, namun orang-orang datang ke stadion-stadion (di turnamen ini), mereka sangat baik, kecuali beberapa orang Kroasia," kata Platini sejumlah pewarta.

Masalah rasisme mendominasi persiapan Piala Eropa 2012, yang diselenggarakan di Polandia dan Ukraina, dan merupakan ajang olahraga terbesar di Eropa Timur sejak akhir era komunisme.(SYS)

   


Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012