Bengkulu (Antara) - Aktivis lingkungan dari Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Bengkulu mengkaji modus korupsi dalam pengelolaan sumber daya alam yang berkontribusi memperparah kerusakan lingkungan di daerah ini.

"Pengelolaan sumber daya alam terutama sektor kehutanan dan pertambangan seringkali tidak transparan dan akuntabel sehingga celah korupsi sering terjadi di sini," kata Direktur Walhi Bengkulu Beni Ardiansyah di Bengkulu, Senin.

Beni mengatakan kemampuan lingkungan untuk mendukung perikehidupan semua makhluk hidup yang meliputi ketersediaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dasar dan tersedianya cukup ruang untuk hidup pada tingkat kestabilan sosial tertentu disebut daya dukung lingkungan.

Daya dukung lingkungan yang terbatas menuntut pemanfaatan yang harus dijaga agar terus berkesinambungan dengan menghindari tindakan eksploitasi.

"Kenyataannya kualitas lingkungan terus menurun yang dibuktikan dengan bencana ekologis yang terus meningkat," kata Beni.

Mengutip data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu pada November 2016, lanjut dia, terjadi 77 bencana longsor di Provinsi Bengkulu.

Jumlah bencana tersebut meningkat tajam dari jenis bencana serupa yang terjadi kurun waktu Januari hingga Desember 2015 yang hanya 33 kali bencana longsor.

"Banjir juga meningkat tajam. Salah satu daerah langganan banjir adalah Seluma yang diakibatkankan hancurnya wilayah hulu," ucapnya.

Untuk meningkatkan kapasitas para aktivis lingkungan mengkaji dan menginvestigasi kasus korupsi di bidang pengelolaan SDA, Walhi menggelar pelatihan investigasi kejahatan sektor SDA dan lingkungan.

Peserta pelatihan selama dua hari itu adalah para aktivis lingkungan dan masyarakat yang selama ini berkonflik dengan perusahaan pertambangan dan perkebunan.

"Masyarakat perlu lebih sadar dan peduli dengan kejahatan sektor SDA dan lingkungan ini karena dampaknya bersinggungan langsung dengan kehidupan mereka," katanya.

Kerusakan lingkungan, tambah dia, telah menimbulkan masalah-masalah sosial seperti pengabaian hak-hak asasi rakyat atas sumber-sumber kehidupan dan lingkungan hidup yang sehat, marjinalisasi dan pemiskinan. ***2***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2016