Rejang Lebong (Antara) - Peristiwa langka mekarnya Bunga Bangkai (Amorphopalus Titanium) yang tumbuh di halaman kantor Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu akan segera terjadi dalam beberapa hari.

Koordinator Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Rejang Lebong, David Hutahayan, di Rejang Lebong, Kamis, mengatakan bunga yang ketinggiannya mencapai tiga meter itu akan mekar dalam dua hari.

"Bunga Bangkai ini sengaja ditanam oleh BKSDA Rejang Lebong sejak 12 tahun lalu dan sampai saat ini sudah lima kali mekar dengan ukuran yang berbeda. Kuncup bunga ini mulai sejak dua minggu lalu," katanya.

Bunga Bangkai atau yang sering disebut masyarakat setempat sebagai "bunga kibut" tersebut diperkirakan dalam beberapa hari kedepan akan mekar seutuhnya setelah melalui tiga fase yakni fase vegetatif, fase generatif dan fase dormansi atau fase istirahat.

Bunga Bangkai itu ditanam BKSDA Rejang Lebong dari umbi yang diambil dari kawasan BKSDA di Desa Sinar Gunung Kecamatan Sindang Dataran.

Penanaman di halaman kantor BKSDA bertujuan untuk menunjukkan kepada masyarakat luas tentang bentuk dan jenis Bunga Bangkai sehingga masyarakat dapat melestarikannya, karena bunga ini termasuk puspa langka dan dilindungi.

BKSDA Rejang Lebong selama ini telah melakukan penangkaran bunga yang mengeluarkan bau tidak sedap itu di dua lokasi milik BKSDA yakni di Desa Sinar Gunung Kecamatan Sindang Dataran dan di wilayah Desa Talang Ulu Kecamatan Curup Timur.

"Pada tahun 2014 lalu kami sudah melakukan pengayaan sebanyak 75 umbi, kemudian pada tahun 2015 kita tanam sebanyak 50 umbi di kawasan cagar alam yang ada di Talang Ulu. Umbi yang ditanam ini berasal tanaman yang tumbuh liar yang tumbuh di kebun masyarakat," ujarnya.

Umbi Bunga Bangkai yang ditanam berasal dari tiga jenis yakni Amorphopalus Titanium, Amorpophalus Gigas dan Amorpophalus Valius.

Dua species di antaranya yakni Amorphopalus Titanium dam Amorpophalus Gigas saat ini dilindungi undang-undang dan akan dipindahkan ke kawasan cagar alam BKSDA jika didapati tumbuh liar di kebun warga. ***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017