Bengkulu (Antarabengkulu.com) - Pembuatan Surat Ijin Mengemudi (SIM) khsusnya sim C, saat ini lebih tertib mengingat hampir tidak ada lagi pungutan liar yang dilakukukan oleh oknum-oknum tertentu. Kalau ada pungutan, ambil foto dan bidik oknumnya, setelah itu lapor ke Tim Saber Pungli.

Namun untuk membuat SIM (khususnya untuk SIM baru) harus mengikuti serangkaian tes. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, SIM langsung jadi tapi harus merogoh kantong lebih dalam.

Berikut pengalaman penulis saat membuat SIM. Pertama-tama, pemohon SIM baru diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan di instansi atau lembaga yang ditunjuk. Biaya pemeriksaan kesehatan itu dikenai biaya Rp25 ribu yang meliputi pemeriksaan tekanan darah, tinggi dan berat badan, selanjutnya kemampuan pengelihatan.

Setelah itu, pemohon mengisi formulir pembuatan SIM baru disertai fotokopi KTP. Setelah lengkap diisi maka membayar biaya pembuatan SIM baru sebesar Rp100 ribu diikuti pengambilan foto. Seluruh proses awal tersebut tidak sampai memakan waktu 30 menit.

Vidio ujian SIM: https:https://www.youtube.com/watch?v=3Xp9PSV5iXE

Selanjutnya, pemohon akan mengikuti ujian tertulis secara komputerisasi yang berisi 30 soal pilihan ganda. Peserta dianggap lulus jika mampu mengerjalan minimal 21 soal dengan benar. Kalau tidak lulus maka akan mengulang satu pekan kemudian. 

Tips agar lolos pada ujian tersebut adalah mengerjakannya tanpa tergesa-gesa, dicermati soal dan pilihan jawabannya. Sebelumnya juga bisa belajar terlebih dahulu untuk persiapan.

Setelah lulus tes tertulis, selanjutnya pemohon akan mengikuti tes kecakapan berkendara, yakni dengan melintasi jalur berbentuk huruf delapan sebanyak tiga kali, kemudian zigzag, melakukan "U Turn", dan selanjutnya melakukan pengereman mendadak pada jarak yang ditentukan. Semua praktik tersebut dilakukan tanpa diperbolehkan kaki menyentuh aspal karena akan dinilai gagal alias tidak lulus dan harus mengulang satu minggu lagi.

Tips agar lulus di ujian ini adalah, jangan meremehkan ujian, kenakan helm dengan sempurna dengan mengancingkan pengamannya, lakukan dengan tenang tanpa tergesa-gesa, dan berdoa sebelumnya.

Ujian terakhir adalah praktik berkendara di jalan raya yang pada umumnya dilakukan di depan Mako Polres setempat. Seorang petugas akan mengawasinya. Ujian tersebut adalah berjalan di jalan sambil memperhatikan kondisi jalan, selanjutnya berhenti pada titik tertentu, melakukan putaran dan akhirnya kembali ke kantor polisi.

Trik agar lulus tahapan ini adalah mengenakan helm standar dengan benar, menyalakan lampu sein kiri jika ingin berhenti, menyalakan lampu sein kanan ketika akan melaju dan sebelumnya harus menoleh ke kanan belakang untuk memastikan kondisi lalu lintas aman.

Secara keseluruhan serangkaian tes itu berlangsung sekitar tiga jam dalam kondisi pemohon SIM tidak terlalu ramai. Semoga berhasil.*

Pewarta: Riski Maruto

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017