Bengkulu (Antara) - Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mengeluhkan aktivitas pedagang yang berjualan di atas tanggul pemecah gelombang (break water) di sepanjang pesisir Pantai Panjang, Kota Bengkulu sebab mengganggu fungsi aset tersebut.

"Beberapa titik sudah ada pemecah gelombang yang dijebol untuk kepentingan berjualan, ini mengubah fungsi `break water`," kata Kepala Seksi Operasi dan Pemeliharaan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII Bengkulu, Lanjar Budi Raharjo di Bengkulu, Senin.

Lanjar mengatakan hal itu saat berdialog dengan sejumlah perwakilan pedagang di Kantor Camat Teluk Segara, Kota Bengkulu.

Perwakilan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII meminta pedagang tidak berjualan di atas tanggul sebab dapat merusak fungsi aset negara itu.

"Kami mulai tahap sosialisasi, berkordinasi dengan pemerintah Kota Bengkulu untuk merelokasi pedagang yang berjualan di atas tanggul," ucapnya.

Lanjar mengatakan fungsi pemecah gelombang di wilayah itu untuk menahan gelombang tinggi dari pesisir Bengkulu yang mengancam wilayah daratan.

Panjang pesisir yang sudah dilengkapi pemecah gelombang mencapai lebih lima kilometer. Tahun ini tambah dia, pembangunan pemecah gelombang akan dilanjutkan oleh BWS Sumatera VII.

Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang turut hadir dalam dialog itu mengatakan pedagang dapat direlokasi bila pemerintah kota sudah memiliki solusi bagi pedagang.

"Jangan asal gusur tanpa solusi. Dinas Pariwisata dan pihak terkait perlu melakukan koordinasi dan memberikan solusi bagi pedagang," ucapnya.

Erna menambahkan, penertiban yang dilakukan harus menyeluruh atau tidak tebang pilih. Apalagi mengacu pada Undang-Undang nomor 27 tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil tambah dia sempadan laut yakni 100 meter dari pasang tertinggi merupakan wilayah lindung.

Sementara perwakilan pedagang, Refli mengatakan siap dipindahkan bila pemerintah menyediakan lokasi berdagang baru.

"Anak ayam saja harus disediakan kandang baru sebelum dipindahkan, apalagi kami pedagang yang sudah lama berjualan disana," katanya.

Hasil pertemuan tersebut menyepakati adanya pertemuan lanjutan yang dihadiri seluruh pihak terkait, untuk menemukan solusi bersama, terutama bagi pedagang. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017