Bengkulu (Antara) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bengkulu Tengah, Provinsi Bengkulu meningkatkan sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah 2017 bagi para pemilih pemula.
Komisioner Divisi Sosialisasi dan SDM KPU Bengkulu Tengah BJ Karneli, di Bengkulu, Minggu, menyatakan kurang pemahaman pemilih pemula untuk menggunakan hak pilih akan membuat mereka acuh terhadap pilkada.
"Remaja saat ini lebih disibukkan oleh tren hidup termasuk asyik dengan media sosial, kalau kami tidak serius melibatkan mereka terkait pilkada itu, maka dikhawatirkan partisipasi pemilih pemula menjadi lebih rendah," kata dia lagi.
Jumlah pemilih pemula pada Pilkada 2017 cukup besar untuk ukuran pemilih di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Daftar pemilih pada Pilkada 2015 di wilayah itu sebanyak 78 ribu jiwa, dan pada Pilkada Serentak 2017 ini mencapai 80,4 ribu pemilih.
"Penambahan sekitar dua ribu jiwa pemilih itu mayoritas adalah pemilih pemula, sebagian kecil masyarakat yang pindah domisili dari daerah lain. Jika merujuk data Dukcapil ada sekitar 3.000 pemilih pemula," kata dia pula.
Upaya untuk menarik minat pemilih yang rata-rata masih berstatus pelajar ini, KPU Bengkulu Tengah menyosialisasikan ajakan memilih dengan mengunjungi sekolah-sekolah tingkat menengah atas.
Tidak hanya itu, Karneli menyebutkan, KPU setempat juga membuat iklan ajakan di televisi lokal yang mampu menarik minat pemilih, termasuk pemilih pemula.
"Sekarang orang sedang suka film-film perang, silat dan yang memiliki alur serupa, jadi kami buat iklan yang awalnya bercerita seperti film tersebut, dan pada akhir cerita muatannya mengajak memilih pada 15 Februari 2017," ujarnya lagi.
Iklan ajakan tersebut juga dibagikan di media sosial seperti facebook. "Untuk menjangkau pemilih pemula, kami harus ikut di mana mereka selalu berada," ujar dia.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
Komisioner Divisi Sosialisasi dan SDM KPU Bengkulu Tengah BJ Karneli, di Bengkulu, Minggu, menyatakan kurang pemahaman pemilih pemula untuk menggunakan hak pilih akan membuat mereka acuh terhadap pilkada.
"Remaja saat ini lebih disibukkan oleh tren hidup termasuk asyik dengan media sosial, kalau kami tidak serius melibatkan mereka terkait pilkada itu, maka dikhawatirkan partisipasi pemilih pemula menjadi lebih rendah," kata dia lagi.
Jumlah pemilih pemula pada Pilkada 2017 cukup besar untuk ukuran pemilih di Kabupaten Bengkulu Tengah.
Daftar pemilih pada Pilkada 2015 di wilayah itu sebanyak 78 ribu jiwa, dan pada Pilkada Serentak 2017 ini mencapai 80,4 ribu pemilih.
"Penambahan sekitar dua ribu jiwa pemilih itu mayoritas adalah pemilih pemula, sebagian kecil masyarakat yang pindah domisili dari daerah lain. Jika merujuk data Dukcapil ada sekitar 3.000 pemilih pemula," kata dia pula.
Upaya untuk menarik minat pemilih yang rata-rata masih berstatus pelajar ini, KPU Bengkulu Tengah menyosialisasikan ajakan memilih dengan mengunjungi sekolah-sekolah tingkat menengah atas.
Tidak hanya itu, Karneli menyebutkan, KPU setempat juga membuat iklan ajakan di televisi lokal yang mampu menarik minat pemilih, termasuk pemilih pemula.
"Sekarang orang sedang suka film-film perang, silat dan yang memiliki alur serupa, jadi kami buat iklan yang awalnya bercerita seperti film tersebut, dan pada akhir cerita muatannya mengajak memilih pada 15 Februari 2017," ujarnya lagi.
Iklan ajakan tersebut juga dibagikan di media sosial seperti facebook. "Untuk menjangkau pemilih pemula, kami harus ikut di mana mereka selalu berada," ujar dia.***2***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017