Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu minta pemerintah meneliti sirene peringatan dini tsunami yang dibuat oleh warga Kelurahan Sumur Meleleh, Kota Bengkulu.

"Peralatan sederhana untuk antisipasi tsunami yang dibuat warga itu harus direspons dengan penelitian dan kalau memungkinkan diaplikasikan ke daerah lain karena daerah ini rawan gempa dan tsunami," kata Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Parial di Bengkulu, Sabtu.

Sirene peringatan dini tsunami buatan Rudy Marten, seorang pedagang lontong di Kelurahan Sumur Meleleh, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu, itu sudah diaplikasikan warga setempat.

Menurutnya, karya warga kota itu harus diapresiasi dengan melakukan penelitian serta pengembangan dan segera mendaftarkan ke Kanwil Hukum dan HAM untuk mendapatkan hak paten.

"Jangan sampai teknologi itu dicuri lalu kita mulai berpikir untuk mengembangkannya," tambahnya.

Roy Marten, pembuat sirene peringatan dini tsunami itu mengatakan hasil karyanya itu sudah dilihat langsung oleh staf Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu.

"Beberapa waktu lalu sudah dilihat langsung oleh sejumlah staf BPBD provinsi tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut," katanya.

Ia menyambut baik jika pemerintah mengembangkan peralatan yang dibuatnya dengan bahan dan teknologi sederhana itu.

Menurutnya, masih ada kekurangan dari alat tersebut yang saat ini terus disempurnakan.

"Kalau soal alat, saya yakin setiap orang bisa buat alat ini," katanya.

Peralatan itu dibuat dari bahan sederhana yakni kotak berisi bandul seberat 250 gram yang digantung di salah satu tiang dalam rumah.

Alat tersebut dihubungkan sirene yang dipasang di luar rumah, melalui kabel yang dialiri listrik.

"Kalau getaran gempa kuat maka bandul itu akan bergoyang lalu secara otomatis akan mengirim getaran untuk membunyikan sirene," katanya.

Saat ini kata dia peralatan tersebut sudah terpasang di tujuh rumah warga, masing-masing rumah mewakili satu rukun tetangga.

Menurutnya, bukan alatnya saja yang penting tapi pengetahuan dan nilai-nilai kearifan lokal untuk mengetahui tanda-tanda gempa bumi juga agar terus dipelihara di masyarakat.(rni)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012