Bengkulu (Antara) - Para pelajar di SMP Negeri 4 Kota Bengkulu dilatih mengolah kompos sebagai mata pelajaran prakarya atau keterampilan yang dikembangkan untuk mendukung pendidikan lingkungan hidup di sekolah itu.

"Setiap siswa diberikan pelatihan tentang cara mengolah sampah menjadi kompos, sebagai pendidikan dini tentang lingkungan hidup," kata Kepala SMP Negeri 4 Kota Bengkulu, Mala Hartati di Bengkulu, Jumat.

Ia mengatakan SMP Negeri 4 mendapat prestasi Adiwiyata tingkat nasional pada 2013 dan saat ini sedang diusulkan menjadi sekolah Adiwiyata Mandiri.

Untuk mendukung program pendidikan lingkungan hidup di sekolah tersebut, salah satu mata pelajaran yang diberikan sebanyak dua jam pelajaran per minggu adalah pengolahan sampah di "Rumah Kompos".

"Siswa juga diberikan pengetahuan tentang pembibitan, perawatan tanaman dan membuat kebun tanaman obat," ucapnya.

Pengolahan kompos di sekolah itu didukung oleh Badan Lingkungan Hidup dengan menyediakan satu mesin pengolah kompos.

Para siswa kata Mala dapat membawa sampah organik dari rumah mereka untuk diolah di "Rumah Kompos".

Ada dua bak permanen yang berisi sampah organik yang siap olah dan satu bak lainnya berisi kompos yang sudah diolah dan siap pakai.

"Kompos ini dipakai untuk penghijauan di sekitar sekolah yang ditanami pohon dan tanaman muda," ucapnya.

Setelah mendapat Adiwiyata Nasional, SMP Negeri 4 juga mendamping 10 sekolah lainnya di dalam pengelolaan lingkungan hidup. Saat ini ada dua sekolah yang sedang diverifikasi untuk mendapatkan Adiwiyata tingkat provinsi.

Program Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan dan Kehutanan bertujuan meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup meIalui kegiatan pengendalian pencemaran, pengendalian kerusakan dan pelestarian fungsi lingkungan di sekolah.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017