Rejang Lebong (Antara) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH)Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, akan mengolah sampah buangan dari Terminal Agribisnis di daerah itu.

"Kami siap menampung dan mengolah sampah buangan dari Terminal Agribisnis di Kelurahan Simpang Nangka menjadi pupuk kompos," kata Kepala DLH Rejang Lebong, Amran, saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.

Hal ini merupakan bentuk dukungan pihaknya terhadap upaya pengaktifan kembali Terminal Agribisnis Simpang Nangka yang tidak difungsikan sejak bertahun-tahun lalu, katanya.

Terminal Agribisnis Simpang Nangka yang sejak beberapa tahun belakangan tidak difungsikan secara maksimal sehingga hanya diisi beberapa orang pedagang pengumpul sayuran saja, pada hal jika difungsikan akan menjadi sentra perdagangan sayuran Rejang Lebong.

Adanya langkah Pemkab Rejang Lebong untuk mengaktifkan kembali terminal yang dibangun pada 10 tahun lalu itu sangat mereka dukung, karena selain akan menjadi pusat perdagangan sayuran juga akan menghasilkan sampah sayuran yang bisa diolah jadi pupuk kompos.

Sampah buangan dari terminal tersebut tambah dia, nantinya tidak perlu dibuang lagi ke tempat pembuangan akhir (TPA) namun bisa langsung diolah disekitar terminal.

Mereka akan meminta izin Dinas Pertanian dan Perikanan Rejang Lebong yang memegang izin pemanfaatan Terminal Agribisnis Simpang Nangka, guna memanfaatkan lahan milik terminal yang selama ini tidak dipakai untuk pendirian rumah kompos.

Rencana pemanfaatan sampah dari terminal agribisnis itu sendiri kata dia, juga akan menerapkan sistem pembelian sampah organik dari petugas yang mengumpulkannya dengan besaran yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan dinas yang dipimpinnya.

Sementara itu volume buangan sampah masyarakat dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong saat ini perharinya berkisar 70-80 ton, sedangkan jika memasuki bulan Ramadhan sampai memasuki hari raya Idul Fitri jumlah buangan sampah meningkat tajam hingga sampai 100 ton lebih.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017