Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Ridwan Mukti mengatakan perlu membangun kawasan industri di wilayah perbatasan antar-provinsi terutama di wilayah Pantai Barat Sumatera untuk mempercepat kemajuan daerah itu.
"Pembangunan kawasan industri di perbatasan antar-provinsi menjadi salah satu strategi untuk pemerataan pembangunan dan kemajuan daerah," kata Ridwan Mukti di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan pemerataan pembangunan merupakan salah satu program pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan.
Ada dua wilayah perbatasan yang perlu dikembangkan untuk pemerataan pembangunan tersebut yakni Kabupaten Kaur yang berbatasan dengan Provinsi Lampung dan Kabupaten Mukomuko, perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.
Pembangunan yang terintegrasi antar-organisasi perangkat daerah, kata Ridwan terus dimantapkan, terutama pembangunan infrastruktur strategis untuk meretas kemiskinan yang masih mencapai angka 17 persen.
"Perlu mengubah paradigm pembangunan yang tidak hanya bertumpu pada pendapatan asli daerah tapi juga membuka ruang fiskal," katanya.
Efek domino dari pembangunan infrastruktur strategis, tambah gubernur diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu pembangunan kawasan industri di wilayah perbatasan antar provinsi juga perlu didukung dengan pembangunan konektifitas dan akses pesisir barat Sumatera.
"Pantai barat Sumatera ini menjadi jalur logistik andalan, karena itu perlu ditingkatkan kualitasnya," kata gubernur.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Pembangunan kawasan industri di perbatasan antar-provinsi menjadi salah satu strategi untuk pemerataan pembangunan dan kemajuan daerah," kata Ridwan Mukti di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan pemerataan pembangunan merupakan salah satu program pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan.
Ada dua wilayah perbatasan yang perlu dikembangkan untuk pemerataan pembangunan tersebut yakni Kabupaten Kaur yang berbatasan dengan Provinsi Lampung dan Kabupaten Mukomuko, perbatasan dengan Provinsi Sumatera Barat.
Pembangunan yang terintegrasi antar-organisasi perangkat daerah, kata Ridwan terus dimantapkan, terutama pembangunan infrastruktur strategis untuk meretas kemiskinan yang masih mencapai angka 17 persen.
"Perlu mengubah paradigm pembangunan yang tidak hanya bertumpu pada pendapatan asli daerah tapi juga membuka ruang fiskal," katanya.
Efek domino dari pembangunan infrastruktur strategis, tambah gubernur diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu pembangunan kawasan industri di wilayah perbatasan antar provinsi juga perlu didukung dengan pembangunan konektifitas dan akses pesisir barat Sumatera.
"Pantai barat Sumatera ini menjadi jalur logistik andalan, karena itu perlu ditingkatkan kualitasnya," kata gubernur.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017