Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyebutkan sebanyak 700 orang warga masyarakat setempat yang telah mengikuti tes HIV/AIDS secara sukarela dan semuanya negatif menderita penyakit tersebut.
"Sebanyak 700 orang ini mengikuti tes HIV/AIDS di 30 pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang tersebar di 17 puskesmas di daerah ini," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Dolatta Karo Karo di Mukomuko, Senin.
Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan pemeriksaan dan survey darah jari untuk mendeteksi apakah warga masyarakat setempat tertular penyakit HIV/AIDS.
Ia menyatakan instansi itu melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan darah jari warga tersebut berhubung di daerah itu sudah ada sebanyak 23 orang warga masyarakat setempat yang menderita penyakit tersebut.
"Kita melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut di daerah ini, selanjutnya gerakan untuk pengobatan penderita penyakit tersebut," ujarnya.
Namun, katanya, dari hasil pemeriksaan dan survey darah jari milik warga tersebut tidak ditemukan adanya warga setempat yang positif tertular HIV/AIDS.
Untuk selanjutnya, katanya, pihaknya berencana melanjutkan kegiatan deteksi dini penyakit ini terhadap orang orang yang berpotensi mengidap penyakit ini, seperti para pekerja di tempat hiburan malam.
Ia mengatakan saat ini instansi itu masih menjadwalkan pemeriksaan dan survey darah jari warga yang berpotensi terserang penyakit ini.***4***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Sebanyak 700 orang ini mengikuti tes HIV/AIDS di 30 pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang tersebar di 17 puskesmas di daerah ini," kata Kabid Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Dolatta Karo Karo di Mukomuko, Senin.
Pemerintah setempat melalui Dinas Kesehatan setempat melakukan pemeriksaan dan survey darah jari untuk mendeteksi apakah warga masyarakat setempat tertular penyakit HIV/AIDS.
Ia menyatakan instansi itu melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan darah jari warga tersebut berhubung di daerah itu sudah ada sebanyak 23 orang warga masyarakat setempat yang menderita penyakit tersebut.
"Kita melakukan deteksi dini untuk mengantisipasi penyebaran penyakit tersebut di daerah ini, selanjutnya gerakan untuk pengobatan penderita penyakit tersebut," ujarnya.
Namun, katanya, dari hasil pemeriksaan dan survey darah jari milik warga tersebut tidak ditemukan adanya warga setempat yang positif tertular HIV/AIDS.
Untuk selanjutnya, katanya, pihaknya berencana melanjutkan kegiatan deteksi dini penyakit ini terhadap orang orang yang berpotensi mengidap penyakit ini, seperti para pekerja di tempat hiburan malam.
Ia mengatakan saat ini instansi itu masih menjadwalkan pemeriksaan dan survey darah jari warga yang berpotensi terserang penyakit ini.***4***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017