Bengkulu (Antara) - Warga yang mendiami Pulau Enggano, pulau terluar wilayah Provinsi Bengkulu meminta pemerintah daerah memberikan pelatihan pengolahan hasil bumi atau pertanian dan kelautan yang melimpah di pulau itu.

"Kami butuh pelatihan pengolahan hasil pertanian dan perikanan karena saat harga anjlok akibat transportasi tersendat hasil tani terbuang," kata Rudi Hartono, warga Desa Kaana, Pulau Enggano di Bengkulu, Rabu.

Ia mencontohkan harga pisang kepok yang saat ini Rp10 ribu per tandan, jatuh dari sebelumnya mencapai Rp25 ribu per tandan.

Saat kapal angkutan barang dan penumpang tidak beroperasi akibat cuaca buruk di perairan Samudera Hindia, hasil bumi itu bahkan terbuang karena membusuk.

"Kalau ada pelatihan pengolahan pisang menjadi makanan ringan bisa mengatasi masalah petani di Enggano," katanya.

Begitu juga dengan hasil perikanan yang menjadi andalan warga setempat, di mana pemasarannya sangat bergantung pada transportasi laut yang melayari Pulau Enggano ke Kota Bengkulu.

Olahan ikan hasil tangkapan nelayan setempat baru sebatas produk ikan asin, yang cenderung berguna untuk pengawetan sebelum diangkut ke Kota Bengkulu.

Kepala Balai Latihan Kerja Provinsi Bengkulu, Dewi Enny Setyawati yang belum lama ini mengunjungi pulau terluar untuk bertemu warga transmigrasi di pulau itu mengatakan siap memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan keterampilan warga Enggano.

Berbagai jenis pelatihan yang akan diberikan antara lain pelatihan pengolahan hasil perikanan dan pertanian hingga pelatihan mekanik otomotif.

"Pengolahan hasil pertanian seperti pisang misalnya dilatih cara membuat keripik, dodol pisang dan lainnya hingga cara pembuatan kemasan yang menarik," katanya.

Pulau Enggano yang berada di tengah Samudera Hindia merupakan pulau terluar berpenduduk lebih 3.000 jiwa, berjarak 106 mil laut dari Kota Bengkulu. Ada dua kapal yang melayani pelayaran ke pulau terluar itu yakni kapal perintis yang dioperasikan PT Pelni yang berlayar sekali setiap 10 hari dan kapal feri yang dioperasikan PT ASDP dengan jadwal dua kali sepekan.***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017