"Jalan yang dibangun dari Malakoni hingga Kahyapu sekarang (triwulan II 2024) pembangunannya lebih kurang 30 kilometer, sekarang sudah hampir pada 70-80 persen," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa.
Pembangunan tersebut, kata Rohidin, diharapkan dapat mempermudah akses antar desa di Pulau Enggano baik untuk akses orang maupun barang.
Baca juga: Pemprov Bengkulu gelar gerakan tanam padi gogo di pulau terluar
Kemudahan akses tersebut menurut dia memegang berperanan penting menunjang kehidupan sehari-hari warga, pendidikan anak-anak, serta sektor kesehatan lebih mudah diakses.
Baca juga: Pemprov Bengkulu gelar gerakan tanam padi gogo di pulau terluar
Kemudahan akses tersebut menurut dia memegang berperanan penting menunjang kehidupan sehari-hari warga, pendidikan anak-anak, serta sektor kesehatan lebih mudah diakses.
"Itu akan memacu pertumbuhan ekonomi Enggano, dan terasa mobilisasi masyarakat (menjadi lebih baik)," kata dia.
Kepala Dinas PUPR Provinsi Bengkulu Tejo Suroso menyebutkan dua program strategis nasional di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu ditargetkan rampung pada awal semester kedua 2024 ini.
Baca juga: Pemprov Bengkulu: PSN jalan pulau terluar Enggano rampung 80 persen
Baca juga: Pemprov Bengkulu: PSN jalan pulau terluar Enggano rampung 80 persen
"Presiden Joko Widodo diharapkan dapat meresmikannya pada awal Oktober 2024 ini," kata kata Tejo Suroso.
Dua program strategis nasional tersebut salah satunya yakni pembangunan jalan di pulau terluar Indonesia yang ada di Bengkulu, Pulau Enggano, yakni Jalan Trans Enggano.
Pemerintah membangun infrastruktur di Pulau Enggano secara menyeluruh, jalan utama koneksi antar desa, kecamatan, bandara dan pelabuhan dibangun sepanjang lebih kurang 32 kilometer. Jalan yang dibangun dengan sistem perkerasan kaku atau penggunaan beton bukan aspal.
Baca juga: Pemprov Bengkulu percepat pembuatan perda pulau terluar Enggano
Baca juga: Pemprov Bengkulu percepat pembuatan perda pulau terluar Enggano
Kemudian, pemerintah juga membangun 7 jembatan dan 2 pelabuhan. Untuk jalan dan jembatan pembangunan dipimpin oleh Balai Jalan Nasional dan pelabuhan dipimpin oleh Kementerian Perhubungan.
Pulau Enggano terletak berada di tengah-tengah Samudera Hindia, sekitar 156 km atau 90 mil laut dari Kota Bengkulu. Untuk mencapai ke pulau terluar Indonesia tersebut, penumpang bisa menggunakan jenis transportasi laut atau udara.
Berlayar ke Pupau Enggano membutuhkan waktu tempuh selama 12 jam, sementara menggunakan pesawat perintis membutuhkan waktu sekitar 35 menit. Untuk pesawat perintis tidak terbang setiap hari ke Pulau Enggano.