Bengkulu (Antara) - Komoditas getah karet yang dijual di tingkat petani di Provinsi Bengkulu terus anjlok dengan harga Rp4.000 per kilogram atau turun dari sebelumnya Rp5.000.

"Harga terus anjlok, menjelang hari raya ini petani semakin terpuruk, karet tinggal Rp4.000 per kilogram," kata Andy Wijaya, petani karet di Desa Penago Baru, Kabupaten Seluma, Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan harga getah yang semakin merosot membuat sebagian besar petani tak lagi menyadap karet mereka.

Padahal, harga getah karet sempat membaik hingga Rp9.000/kg di tingkat petani.

Dalam tiga bulan terakhir, harga terus merosot dan kembali jatuh hingga Rp4.000 per kilogram untuk kadar air 50 persen.

Sementara para petani karet di Bengkulu didominasi petani sadap harian yang kadar airnya lebih tinggi sehingga getah hanya dihargai Rp2.500 per kilogram.

"Daya beli pasti merosot apalagi menjelang Lebaran, karena petani mengandalkan karet dan sawit," katanya.

Selain harga karet, harga komoditas unggulan petani Bengkulu lainnya yakni sawit juga bertahan rendah Rp1.050 per kilogram.

Harga tandan buah segar sawit tersebut juga mengalami penurunan namun petani tak punya pilihan sebab bila sawit tidak dipanen justru dapat merusak tanaman.

"Terpaksa dipanen karena sawit berbeda dengan karet yang bisa ditahan atau dibiarkan tidak disadap. Kalau sawit tidak didodos tanaman bisa rusak," kata Rizal, petani sawit di Desa Lawang Agung, Seluma.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017