Mukomuko (Antara) - Kantor Kementrian Agama Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menyatakan akan mengoreksi materi Khotbah Shalat Idul Fitri 1438 Hijriyah di masjid daerah itu, terutama yang menyinggung kelompok masyarakat dan agama tertentu.

"Kalau ada organisasi masyarakat yang membuat materi khotbah dilaporkan ke Kemenag. Jangan ada materi khotbah saling singgung menyinggung," kata Kasi Bimas Islam Kementrian Agama Kabupaten Mukomuko, Harmaini, di Mukomuko, Jumat.

Ia mengatakan kebijakan itu untuk masjid dan mushola yang tidak menggunakan materi khotbah Shalat Idul Fitri 1438 Hijriyah dari Kemenag setempat.

Ia menyatakan, institusinya akan membuat materi khotbah Shalat Idul Fitri kemudian disampaikan kepada semua masjid dan mushola di daerah itu.

"Kami akan membuat materi khotbah, tetapi kami tidak memaksakan materi khotbah ini kepada khotib di masjid di daerah itu. Mereka bisa membuat materi khotbah sendiri karena hak azazi manusia," ujarnya.

Ia menyatakan, instansi itu bertugas mencegah terjadinya saling singgung menyingung kelompok karena hal itu bisa menimbulkan ketegangan antarkelompok tertentu.

Apalagi, menurutnya, kini sedang heboh masalah kerukunan antar umat beragama. Jangan sampai materi khotbah membuat masalah semakin heboh.

Selain itu, ia menyatakan, pihaknya mengantisipasi materi khotbah yang mengarahkan masyarakat untuk anti Pancasila.

"Kalau ada khotib yang menyampaikan khotbah seperti itu, maka tindakan dari Kemenag memanggilnya dan memberikan pembinaan, kemudian diarahkan supaya jangan berbuat seperti itu," ujarnya.***4***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017