Rejang Lebong (Antara) - Harga cabai merah keriting di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, saat ini anjlok sejak Mei sehingga para petani merugi.

"Saat ini harga cabai merah lagi anjlok, dan sudah pasti rugi. Kami kemungkinan tidak bisa meneruskan menanam lagi karena modalnya sudah habis," kata Maryati (40) petani cabai merah di Desa Air Merah, Kecamatan Curup Tengah, Rabu.

Harga jual cabai merah keriting, kata dia, sejak akhir Mei tidak kunjung naik. Cabai merah berkualitas bagus hanya dibeli oleh pedagang pengumpul antara Rp13.00-14.000 per kg.

Cabai berkualitas sedang Rp10.000 dan cabai lado atau hybrida berkisar Rp5.000-7.000 per kg, sementara cabai hijau antara Rp2.500-3.000 per kg.

Rendahnya harga jual cabai merah ini tambah dia, tidak sebanding dengan modal bercocok tanam di lahan 1/4 hektare.

Modalnya Rp10 juta untuk membeli benih kemasan, pupuk organik, pupuk kimia dan obat-obatan, plastik mulsa, dan biaya pengolahan lahan.

Sementara itu Aprijal (39) petani cabai di Desa Sambirejo, Kecamatan Selupu Rejang, berharap harga jual cabai ini naik sehingga tidak merugikan usaha petani.

"Jika harga cabai kualitas biasa berkisar Rp15.000 per kg, petani baru bisa untung. Saat ini kalau kita menanam cabai jadi serba salah, selain harganya murah, juga rentan diserang berbagai jenis penyakit," ujarnya.

Upaya penangangan penyakit cabai itu sendiri tidak bisa mereka lakukan secara optimal, dan harus sering disemprot agar tanamannya tidak mati. Namun upaya ini tidak mereka lakukan, karena harga jual cabai tidak sebanding dengan biayan.

Di Pasar Atas Curup, cabai merah keriting kualitas bagus dijual pedagang eceran Rp15.00-17.000 per kg, kualitas sedang Rp10.000 dan termurah berkisar Rp7.000 per kg, sedangkak cabai giling dijual pedagang Rp20.000 per kg, sementara cabai rawit bertahan dikisaran Rp20.000 per kg.***3***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017