Mukomuko (Antara) - PT SAP, perusahaan pengolahan minyak mentah kelapa sawit di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berencana mengembangkan usahanya dengan membangun industri hilir, atau pengolahan kelapa sawit antara lain menjadi minyak goreng.
"Pihak PT SAP sudah menyampaikan rencananya membangun industri hilir tersebut kepada Dinas Pertanian setempat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Kamis.
Menurutnya, meskipun perusahaan tersebut sudah mempunyai rencana membangun industri hilir di daerah itu, namun realisasinya pembangunan tidak semudah itu.
Ia mengatakan perusahaan tersebut membutuhkan waktu untuk melakukan survei untuk memastikan pasar untuk menjual produk turunan sawit karena tidak mungkin perusahaan tersebut hanya mengharapkan masyarakat di daerah itu saja yang menjadi konsumen produknya.
"Perusahaan juga membutuhkan konsumen yang berasal dari luar daerah tersebut," ujarnya.
Selain itu, katanya, perusahaan tersebut juga membutuhkan waktu untuk menggurus izin lokasi dan izin prinsip, termasuk izin lingkungan.
Ia mengatakan, saat ini perusahaan tersebut sudah memiliki lahan di wilayah Kecamatan Teramang Jaya untuk membangun industri hilir sawit.
Terkait dengan bahan baku untuk industri hilir, ia memastikan, tidak ada masalah lagi karena pemerintah daerah setempat siap membuat regulasi yang mengatur pembatasan penjualan minyak mentah kelapa sawit sebagai bahan baku produk pembuatan minyak goreng keluar daerah tersebut.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017
"Pihak PT SAP sudah menyampaikan rencananya membangun industri hilir tersebut kepada Dinas Pertanian setempat," kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Edy Aprianto di Mukomuko, Kamis.
Menurutnya, meskipun perusahaan tersebut sudah mempunyai rencana membangun industri hilir di daerah itu, namun realisasinya pembangunan tidak semudah itu.
Ia mengatakan perusahaan tersebut membutuhkan waktu untuk melakukan survei untuk memastikan pasar untuk menjual produk turunan sawit karena tidak mungkin perusahaan tersebut hanya mengharapkan masyarakat di daerah itu saja yang menjadi konsumen produknya.
"Perusahaan juga membutuhkan konsumen yang berasal dari luar daerah tersebut," ujarnya.
Selain itu, katanya, perusahaan tersebut juga membutuhkan waktu untuk menggurus izin lokasi dan izin prinsip, termasuk izin lingkungan.
Ia mengatakan, saat ini perusahaan tersebut sudah memiliki lahan di wilayah Kecamatan Teramang Jaya untuk membangun industri hilir sawit.
Terkait dengan bahan baku untuk industri hilir, ia memastikan, tidak ada masalah lagi karena pemerintah daerah setempat siap membuat regulasi yang mengatur pembatasan penjualan minyak mentah kelapa sawit sebagai bahan baku produk pembuatan minyak goreng keluar daerah tersebut.***3***
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017