Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia menyebutkan perkembangan inflasi Provinsi Bengkulu pada 2017 ini diperkirakan sesuai dengan sasaran inflasi nasional yakni berada pada rentang 3 hingga 5 persen secara tahunan (year on year).

"Kita prediksi berada pada angka lima persen, angka ini relatif stabil dari awal sampai akhir tahun nanti," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Jumat.

Inflasi di sektor pangan hingga akhir 2017, menurut dia, memberikan dampak baik dengan tidak mengalami gejolak yang berarti bahkan pada Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri sekali pun.

Ketersediaan bahan pangan juga mencukupi permintaan pasar karena pada 2017 ini Provinsi Bengkulu didukung musim dan cuaca yang kondusif bagi hortikultura.

Sampai Desember 2017 pun BMKG, lanjut Endang, memperkirakan musim kemarau relatif normal jika dibandingkan dengan 2015 dan 2016 yang memiliki musim kering yang cukup panjang.

"Ketersediaan pangan di pasar membuat fluktuasi harga bisa dikendalikan sehingga inflasi pangan stabil sepanjang tahun ini," ucapnya.

Sementara, tekanan inflasi pada triwulan I 2017 berada pada 6,01 persen, sementara pada triwulan II menjadi lebih baik meskipun ada gelaran Ramadhan, yakni dicatat sebesar 5,44 persen.

"Pada triwulan II ini tarif angkutan udara sebagai penyumbang angka inflasi terbesar ternyata lebih terkendali, dan kita harapkan pada akhir tahun yang di sana ada Natal serta tahun baru, tarif angkutan udara juga bisa terkendali," ujarnya. ***3***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017