Bengkulu (Antara) - Para petani di Bengkulu menjual tandan buah segar sawit seharga Rp950 per kilogram atau mengalami kenaikan dari sebelumnya Rp800 per kilogram.

"Ada kenaikan harga jual Rp150 per kilogram dan ini cukup membantu petani," kata Salikin, warga Desa Penago Baru, Kabupaten Seluma, Senin.

Ia mengatakan meski mengalami kenaikan, harga jual tersebut dinilai masih rendah, terutama bila dibandingkan dengan harga jual sawit petani di provinsi tetangga, Jambi dan Sumatera Selatan.

Harga jual di dua daerah tersebut menurut dia selalu lebih tinggi Rp400 hingga Rp500 per kilogram.

"Ini yang jadi pertanyaan, kenapa harga sawit petani di Bengkulu selalu lebih rendah dengan daerah lain dan perbedaan harganya juga cukup jauh," kata dia.

Pedagang pengumpul buah sawit, Indra Jaya mengatakan penerapan harga beli di tingkat petani bergantung dengan harga beli di tingkat pabrik.

Saat ini kata dia, harga beli di tingkat pabrik hanya berkisar Rp1.200 per kilogram, sehingga bila dipotong biaya angkut dan lainnya, harga pembelian tingkat petani Rp950 per kilogram.

"Memang perbedaan harga dengan provinsi tetangga dipertanyakan, kami juga meminta solusi pemerintah untuk mengatasi persoalan perbedaan harga ini," kata dia.

Kabupaten Seluma merupakan salah satu sentra produksi komoditas sawit di Provinsi Bengkulu bersama Kabupaten Bengkulu Utara, Mukomuko, Bengkulu Tengah dan Bengkulu Selatan.

Selain komoditas sawit, petani setempat juga mengandalkan tanaman tahunan lain yakni karet, kopi, dan lada.***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017