Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu Muhammad Fikri memberikan apresiasi atas keberhasilan seorang warga daerah itu yang telah menciptakan alat musik tradisional kulintang elektrik.

"Saya berikan apresiasi yang tinggi atas karya putra daerah Wimmy Hartawan yang berhasil membuat inovasi alat musik tradisional kulintang elektrik. Saat ini dia bersama tim Rikung Laboratory berhasil masuk 10 besar dan melaju ke grand final Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia Budaya GO, yang diselenggarakan Kementerian Kebudayaan," kata Muhammad Fikri di Rejang Lebong, Jumat.

Dia menjelaskan, keberhasilan warga daerah itu dalam menciptakan alat musik tradisional elektrik tersebut membuktikan bahwa budaya itu tidak harus berhenti di masa lalu, tetapi bisa berkembang mengikuti zaman.

"Inovasi kulintang elektrik ini menunjukkan kreativitas dan kecintaan pada identitas daerah," terangnya.

Selain memberikan apresiasi atas keberhasilan warga setempat atas penciptaan alat musik tradisional elektrik, kata dia, sang penemu (Wimmy Hartawan) bersama dengan tim Rikung Laboratory masuk 10 besar dan melaju ke grand final Kompetisi Inovasi Digital Budaya Indonesia Budaya GO Kementerian Kebudayaan tahun 2025 menyisihkan 633 proposal dari seluruh Indonesia.

"Pencapaian ini bukan sekadar menjadi finalis nasional, namun menjadi simbol bahwa generasi muda Rejang Lebong mampu menjaga warisan budaya sekaligus beradaptasi dengan perkembangan teknologi," tegasnya.

Dia berharap keberhasilan ini menjadi pemantik semangat bagi generasi muda lainnya untuk terus berkarya dan berinovasi, di mana Pemkab Rejang Lebong sendiri akan terus mendukung upaya pengembangan ide-ide kreatif yang lahir dari tangan-tangan pemuda setempat.

Wimmy Hartawan penggagas Rikung Laboratory menjelaskan jika inovasi kulintang elektrik lahir dari keinginan agar alat musik tradisional lebih mudah dimainkan dan menjangkau banyak kalangan.

"Pembuatan alat musik ini hanya menghabiskan biaya sekitar Rp800 ribu, namun risetnya cukup panjang, hingga dua tahun. Hal ini dilakukan untuk memastikan karakter bunyi tetap menyerupai kulintang asli," kata Wimmy.

Dijelaskan dia alat musik kulintang elektrik dapat dimodifikasi bentuk dan suara, sehingga memiliki nilai jual lebih tinggi dan bisa dimanfaatkan pelaku UMKM untuk membuka peluang ekonomi berbasis budaya, sekaligus menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk mengenal musik tradisional.

"Kami yakin karya ini mampu bersaing, karena dari sepuluh peserta nasional yang lolos hanya kami yang membawa teknologi dalam bentuk peralatan yang langsung bisa digunakan," ujar Wimmy.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025