Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Bupati Rejang Lebong Muhammad Fikri menyatakan penyusunan Rancangan Anggaran Pembangunan dan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2026 difokuskan pada penguatan ekonomi dan agrowisata di daerah itu.
"Tema pembangunan Kabupaten Rejang Lebong tahun 2026 yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah atau RKPD, yaitu penguatan ekonomi berbasis pemberdayaan masyarakat, pengembangan agrowisata, dan budaya lokal," kata Fikri saat memberikan sambutan pada Rapat Paripurna Penyampaian RAPBD Tahun 2026 di DPRD Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Senin.
Muhammad Fikri menjelaskan RAPBD Rejang Lebong tahun 2026 itu berisikan rancangan anggaran pendapatan dan program prioritas pembangunan daerah.
Sejumlah program prioritas daerah itu terdiri atas peningkatan ketahanan ekonomi masyarakat dan daya saing usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), peningkatan produktivitas sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan dan pariwisata, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Program lainnya ialah penguatan infrastruktur wilayah, pelestarian lingkungan hidup dan ketahanan bencana, serta peningkatan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.
"Pencapaian prioritas pembangunan nasional dan daerah memerlukan koordinasi seluruh pemangku kepentingan, terutama dalam mengintegrasikan program pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten," ujar bupati.
Menurut ia, penyusunan RAPBD 2026 telah melalui proses harmonisasi dan sinkronisasi program pada setiap organisasi perangkat daerah.
Ia berharap pembahasan RAPBD 2026 dapat segera dilakukan DPRD Rejang Lebong sesuai mekanisme dan tata tertib yang berlaku.
Adapun gambaran umum struktur RAPBD Rejang Lebong tahun 2026, jelas Fikri, total pendapatan daerah ditetapkan sebesar Rp1,142 triliun, terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) senilai Rp96,65 miliar, pendapatan transfer Rp1,03 triliun, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah Rp14,93 miliar.
Selanjutnya untuk belanja daerah direncanakan sebesar Rp1,402 triliun, dengan rincian belanja operasional Rp872,40 miliar, belanja modal Rp359,56 miliar, belanja tak terduga Rp1 miliar, serta belanja transfer Rp169,22 miliar.
Kemudian terdapat defisit RAPBD 2026 tercatat Rp259,76 miliar, ditambah pembiayaan netto minus Rp2,5 miliar, sehingga total defisit riil mencapai Rp262,26 miliar.
Ketua DPRD Kabupaten Rejang Lebong Juliansyah Yayan mengatakan lembaganya masih akan melakukan rapat pembahasan RAPBD Rejang Lebong tahun 2026 yang diajukan pihak eksekutif.
"Akan kita lakukan pembahasan terlebih dahulu di tingkat komisi sebelum disahkan. Targetnya akhir Oktober nanti sudah bisa disahkan," kata Juliansyah.
