Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko, Provinsi Bengkulu menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026 di Kantor Dinas Ketahanan Pangan untuk menjaga harga kebutuhan pokok di pasaran tetap stabil.

"Hari ini acara GPM guna menyambut Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), jadi menjelang Nataru kecenderungan harga bahan pokok naik sehingga instrumennya melalui GPM," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Mukomuko Elxandi Utra Dharma saat dihubungi dari Mukomuko, Selasa.

Dia mengatakan, GPM digelar satu hari, dan yang dijual berbagai jenis bahan kebutuhan pokok mulai dari beras, minyak curah, gula, dan tepung terigu, serta harga yang sering bergerak seperti cabai merah dan bawang merah.

Pihaknya mengajak sejumlah usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang tersebar di daerah ini untuk ikut bersama-sama dengan pemerintah daerah menjual produknya dengan harga di bawah harga standar.

"Yang jelas semua bahan pokok yang dijual di lokasi ini di bawah harga pasar," ujarnya.

Berdasarkan pengamatanya, harga bahan pokok yang naik dan berpengaruh terhadap daya beli masyarakat, yakni telur yang merangkak naik.

Menurut dia, harga telur naik karena faktor menjelang Nataru, lalu terkait faktor bencana alam di Sumatera Barat karena telur ayam yang dijual di daerah ini banyak berasal dari Sumbar.

Kemudian di daerah ini sudah banyak Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang membutuhkan telur ayam untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa sekolah.

Dia menyebutkan, saat ini harga telur ayam di atas Rp50.000 per karpet, dan di kegiatan GPM telur dijual dengan harga Rp48.000 per karpet.

Selain Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah juga menggelar pasar murah di tiga titik yang tersebar di Kecamatan Ipuh dan Kecamatan Penarik.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2025