nullMukomuko (Antara) - Pemerintah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, tahun ini akan membangun jalan darurat sebagai alternatif pengganti jembatan sepanjang sekitar 21 meter yang ambruk akibat diterjang banjir di Desa Retak Ilir.

"Anggaran pembangunan jalan darurat itu sekitar Rp200 juta bersumber dari APBD perubahan tahun ini," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mukomuko Ramdani di Mukomuko, Kamis.

Pemkab Mukomuko melalui BPBD sebelumnya berencana menggunakan sebagian dana tidak terduga untuk membangun jalan darurat. Namun, penggunaan dana itu batal karena terkendala Peraturan Menteri Dalam Negeri yang mengatur peruntukan dana tersebut.

Pemkab akhirnya mengambil kebijakan menggunakan dana APBD perubahan untuk membangun jalan darurat tersebut.

Ia mengatakan, karena kegiatan itu masuk dalam APBD perubahan satuan kerja yang melaksanakan kegiatan pembangunan jalan darurat tersebut adalah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.

Ia menyatakan instansinya tidak mempermasalahkan pelaksana kegiatan dan sumber anggaran pembangunannya. "Yang paling penting jalan darurat itu bisa dibangun dalam tahun ini," katanya.

Perangkat Desa Retak Ilir Awis Sukarni sebelumnya mengatakan jembatan yang ambruk diterjang banjir bandang tersebut menghubungkan Desa Retak Ilir dengan Desa Tanjung Harapan.

"Selama ini warga setempat dan warga Desa Tanjung Harapan memenggunakan jembatan itu untuk membawa hasil panen sawit dari kebun ke pabrik," ujarnya.



Saat ini, katanya, petani terpaksa menggunakan akses jalan lain dengan jarak sejauh 20 kilometer untuk membawa hasil panen tandan buah segar (TBS) kelapa sawit dari kebun ke pabrik CPO di Kecamatan Ipuh.

Ia menyatakan kendaraan yang mengangkut TBS sawit dari kebun kelapa sawit di desa itu terpaksa melewati jalan memutar dari Desa Retak Mudik, Kecamatan Sungai Rumbai, untuk meunuju pabrik CPO.


Pewarta:

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017