Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Permintaan akan biji kopi asalan dari Bengkulu yang dipesan dari pedagang besar luar daerah itu, sejak dua pekan terakhir berkurang, sehingga harga pada tingkat petani stabil.

"Biasanya permintaan kopi asal Bengkulu itu dilakukan setiap minggu, terutama dari pedagang besar dari Lampung dan wilayah Sumel," kata seorang pedagang hasil bumi di Kota Bengkulu Edi Kasim, Kamis.

Ia mengatakan, akibat permintaan berkurang harga pada tingkat petani tidak ada perubahan dan bahkan cenderung turun dari sebelumnya  bertahan Rp15.000/kg, sedangkan pasokan dari petani hingga saat ini masih lancar. Stok biji kopi yang ada saat ini sebagian besar produksi panen raya 2012, sedangkan panen selang sudah berakhir sejak Juni 2012.

"Sedangkan pasokan biji coklat dari tingkat petani pada sentra Produksi di Kabupaten Kepahiang cukup banyak dan mereka menunggu harga lebih tinggi baru akan dilepas ke pasaran secara besar-besaran," kata dia.
Harga biji coklat (kakao) asalan pada tingkat pedagang pengumpul bertahan Rp16.500/kg, setelah sebelumnya terjadi kenaikan.

Permintaan kakao Bengkulu itu, lebih dominan dipesan dari pedagang besar dari wilayah Sumsel, Lampung dan Sumatra Barat.  Sementara harga coklat pada tingkat pedagang pengumpul naik menjadi Rp16.500 dari sebelumnya Rp16.000/kg, Pasokan dua komoditas itu hingga saat ini masih lancar karena masih dalam proses panen, terutama kopi asalan, sedangkan kakao panennya tidak berhenti yaitu sepanjang tahun.

Namun ada juga masa panen raya, namun kualitas kakao di Bengkulu terbaik adalah kakao dari Pulau Enggano dan perkebunan besar di Kabupaten Bengkulu Utara. Ia mengatakan, biji kakao dari Enggano itu biasanya harganya lebih tinggi karena kualitasnya sangat baik, bila dibandingkan biji kakao di wilayah daratan.

Hasil perkebunan itu sangat tergantung dengan permintaan dari distributor luar Bengkulu, sedangkan stok cukup terutama pada tingkat pedagang pengumpul baik di Kota Bengkulu maupun di sentra kopi Kabupaten Kepahiang, katanya.

Kabid Perdagangan Dinas Perdagangan Provinsi Bengkulu Alwi mengatakan, Kopi asal Bengkulu, biasanya diekspor melalui daerah tujuan pemasaran utama Singapura, Malaysia, Hong Kong dan China melalui pelabuhan Lampung.

Luas tanaman kopi di Bengkulu mencapai 124.510 hektare yang tersebar di beberapa kabupaten dengan produksi mencapai 60.790,08 ton per tahun. Sementara luas perkebunan kakao mencapai 8.047 hektare dengan produksi 1.822,60 ton per tahun yang tersebar di Kabupaten Bengkulu Selatan 1.219 hektare.

"Mulai tahu 2012 seluruh pengusaha perkebunan diimbau untuk mengapalkan hasilnya melalu pelabuhan laut Pulau Baai Bengkulu karena sudah didukung berbagai sarana," kata dia.(Z005)

Pewarta:

Editor : Rangga Pandu Asmara Jingga


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012