Mukomuko (Antara) - Pejabat Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mempertanyakan penyebab PT Sapta Sentosa Jaya Abadi, pabrik pengolahan minyak mentah kelapa sawit di Kecamatan Lubuk Pinang membeli sawit petani dengan harga lebih murah dibandingkan pabrik lain.

"Saat ini mayoritas pabrik CPO di daerah ini membeli sawit di atas Rp1.500 per kilogram, tetapi pabrik PT SSJA membeli sawit petani dengan harga Rp1.430 per kg," kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Wahyu Hidayat di Mukomuko, Kamis.

Ia memastikan, mayoritas pabrik minyak kelapa swait atau CPO di daerah itu sejak beberapa hari terakhir membeli sawit dengan harga di atas Rp1.500 per kilogram (kg) atau naik dibandingkan sebelumnya karena pengaruh kenaikan harga CPO.

Tetapi, katanya, harga tandan buah segar kelapa sawit yang diterima oleh pabrik PT Sapta Sentosa Jaya Abadi (SSJA) sejak dua pekan terakhir tidak mengalami kenaikan.

Ia menyatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan manajemen PT SSJA untuk mempertanyakan penyebab pabriknya membeli tandan buah segar kelapa sawit petani dengan harga murah.

"Mungkin pihak perusahaan punya alasan membeli sawit petani dengan harga sebesar itu," ujarnya.

Sementara itu, harga sawit di delapan pabrik CPO di daerah itu mengalami kenaikan rata-rata Rp30 per kg, yakni di PT KSM mengalami kenaikan dari sebesar Rp1.500 per kg menjadi Rp1.530 per kg.

Kemudian, di PT MMIL naik dari Rp1.500 per kg menjadi Rp1.530 per kg, PT KAS dari sebesar Rp1.500 per kg menjadi Rp1.530 per kg, di pabrik PT DDP Kecamatan Ipuh dan PT DDP Desa Lubuk Bento selama dua pekan ini bertahan sebesar Rp1.500 per kg, PT AMK naik sebesar Rp1.510 per kg menjadi Rp1.530 per kg.

Harga sawit di PT BMK selama dua minggu terakhir bertahan sebesar Rp1.530 per kg, di PT SAP naik dari sebesar Rp1.490 per kg menjadi Rp1.530 per kg. ***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017