Bengkulu (Antara) - PT Pertamina berencana menggelar operasi pasar untuk elpiji ukuran 3 kilogram di kecamatan-kecamatan yang ada di Kota Bengkulu.

"Belakangan terjadi peningkatan konsumsi dari kondisi normal, ditengarai sebagian karena masyarakat panik akibat isu kelangkaan, oleh karena itu kami perlu melakukan stabilisasi," kata Communication & Relations Pertamina Sumbagsel Siti Rachmi Indahsari melalui pesan elektronik, Rabu.

Kepanikan masyarakat ini menjadi pemicu pembelian komoditas elpiji 3kg lebih banyak dari biasanya, sedangkan kuota untuk Bengkulu tetap tanpa pengurangan atau pun keterlambatan distribusi.

Per hari kuota elpiji yang biasa disebut masyarakat dengan gas tabung melon ini didistribusikan ke Kota Bengkulu sebanyak 8.960 tabung.

"Bahkan untuk Kota Bengkulu kami berikan penambahan fluktuatif sebanyak 8.400 tabung," kata dia.

Penggunaan tidak tepat sasaran untuk komoditas elpiji 3kg bersubsidi juga ditengarai ikut membuat konsumsi meningkat dan berdampak pada kelangkaan.

Seperti penggunaan untuk unit usaha, rumah makan atau kuliner lainnya, begitu juga masyarakat mampu juga ikut menjadi pengguna, sementara elpiji bersubsidi ini sesungguhnya hanya diperuntukkan bagi masyarakat miskin.

"Bagi masyarakat mampu ataupun unit usaha kami mengajak untuk beralih pada elpiji 5,5 kilogram. Pertamina telah memberikan produk pilihan yang lebih aman yaitu Bright Gas dengan tabung berkatup ganda. Masyarakat cerdas tentu akan memilih produk yang lebih berkualitas," ujarnya.

Pertamina juga menghimbau masyarakat jika menemukan tindakan kecurangan terhadap produk elpiji bersubsidi, segera melaporkan ke contact center Pertamina 1.500.000 atau email pcc@pertamina.com. ***1***

Pewarta: Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017