Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengkhawatirkan pasokan gas dari Lubuklinggau, Sumatera Selatan ke Bengkulu terganggu bila poros jalan nasional daerah itu masih diblokir.

"Saat jalan nasional poros Curup, Rejang Lebong-Lubuklinggau di blokir warga Desa Belitar Muka, Kecamatan Sindang Kelingi, Kamis(12/7) pasokan gas terhenti," kata Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian, Perdagangan Provinsi Bengkulu Alwi Aim di Bengkulu, Jumat.

Tidak hanya pasokan gas terganggu, katanya, pasokan bahan pokok untuk wilayah Rejang Lebong, Kepahiang juga terganggu.

"Kami mendapat informasi dari agen penyalur gas di Bengkulu menyebutkan bahwa pasokan gas tiga kilogram dan 12 kilogram terhenti," katanya.

Hal itu, katanya, berpengaruh kepada kebutuhan masyarakat beberapa hari ke depan, meskipun stok gas di daerah itu masih ada.

Pasokan gas di Provinsi Bengkulu hingga saat ini hanya dari Lubuklinggau, Sumsel. Bila poros jalan nasional ke daerah itu diblokir, pasokan gas untuk masyarakat setempat terhenti.

Seorang petugas Satuan Pengisian Bahan Bakar Energi (SPBE) di Betungan, Selamet, mengatakan, pasokan gas ke Bengkulu, Kamis (12/7) terhenti akibat kendaraan pengangkutnya tidak bisa lewat di Kecamatan Sidangkelinggi.

Pasokan gas tiga kilogram ke Kota Bengkulu setiap hari antara 70-80 ton. Warga yang kehabisan gas elpiji beberapa hari lalu, terpaksa menunggu pasokan karena jatahnya dipasok, Kamis (12/7).

 "Namun demikian tetap diupayakan untuk memenuhi kebutuhan gas warga di Kota Bengkulu, dengan harapan jalan lintas Curup-Lubuklinggau hari ini (13/7) sudah lancar," ujarnya. (ANT)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012