Mukomuko (Antara) - Kalangan petani di Kecamatan Ipuh, Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, membutuhkan sumur bor untuk sumber pengairan sawah tadah hujan saat musim kemarau.

"Petani membutuhkan sumur bor, bukan kincir air untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah ini," kata kata Kepala Desa Pulau Makmur, Ramli, di Mukomuko, Rabu.

Pemerintah daerah setempat melalui Dinas Pertanian memprogramkan pembangunan kincir air untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah itu.

Menurut Ramli, baik kincir air maupun pompanisasi tidak efektif sebagai sarana untuk menggantikan fungsi irigasi untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah tersebut.

Ia mengatakan, petani setempat sudah pernah menggunakan pompanisasi untuk pengairan sawah tadah hujan di daerah itu, namun tidak berjalan. Begitu juga dengan kincir air.

Karena itu, ia berharap tahun 2018 tersedia anggaran pembangunan sumur bor untuk sawah tadah hujan kepada pemerintah daerah setempat.

Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Hari Mustaman mengatakan instansinya awalnya ingin membangun kincir air, tetapi sumber air sungai di wilayah itu hanya satu, sehingga tidak mampu untuk mengairi sawah tadah hujan di wilayah itu.

Dia menegaskan setuju pembagunan sumur bor untuk pengairan sawah tadah hujan di wilayah itu.***1***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017