Mukomuko (Antara) - Petani di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengeluh karena sejak dua pekan terakhir harga getah karet bertahan rendah, yakni sebesar Rp6.500 per kilogram.

"Selama dua pekan ini, harga getah karet bertahan rendah. Sebelumnya harga getah karet sebesar Rp7.000 hingga Rp7.500 per kilogram, kini harganya sebesar Rp6.500 per kg," kata Nandi, seorang petani dari Kecamatan Air Rami, di Mukomuko, Senin.

Harga getah karet milik petani setempat pada bulan Oktober 2017 tercatat tiga kali mengalami penurunan, diduga pengaruh penurunan harga karet di tingkat pabrik.

Harga getah karet petani di empat kecamatan terakhir mengalami penurunan rata-rata sebesar Rp500 - Rp1.000 per kg sampai sekarang.

Ia mengatakan, mayoritas petani di wilayahnya tidak bergairah lagi menyadap getah karet karena hasil penjualan getah karet habis untuk membayar upah buruh.

Selain itu, ia mengatakan, petani setempat selama beberapa pekan terakhir tidak pernah lagi merawat tanamannya karna hasil penjualan getah karet tidak cukup untuk membiayai perawatan tanaman karet.

Kasi Kemitraan dan Perizinan Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sudianto menyebutkan, saat ini harga jual getah karet milik petani di sejumlah kecamatan bertahan rendah, yakni di Kecamatan Air Rami berkisar Rp6.500 hingga Rp7.000 per kg, harga getah karet di Kecamatan Penarik sebesar Rp6.500-Rp6.700 per kg.

Kemudian, lanjutnya, harga karet di Kecamatan V Koto sebesar Rp6.500-Rp7.000 per kg, Kecamatan Teras Terunjam berkisar Rp5.000-Rp6.500 per kg.

Ia mengatakan, mayoritas petani setempat menjual getah karetnya kepada pedagang pengumpul getah karet atau tengkulak.

"Tengkulak ini lah yang langsung membeli getah karet petani setempat di lahan perkebunan," ujarnya.

Selanjutnya, katanya, getah karet milik petani setempat dijual ke sejumlah pabrik karet di Provinsi Sumatera Barat.***3***

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017