Apa sih yang dibanggakan dari Provinsi Bengkulu? Sumber daya alam yang banyak dan melimpah, tapi belum diurus maksimal. Sementara, jumlah penduduk miskin di Provinsi Bengkulu berada di urutan ke dua di Pulau Sumatera setelah Aceh.
Lantas, apa lagi yang perlu dibanggakan? Masih ingat kasus perkosaan dan pembunuhan gadis malang di Kabupaten Rejang Lebong. Iya, Yuyun, gadis belia ini menjadi korban bejat 14 pria tak berguna. Lantas, serangkaian kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) juga terjadi beberapa kali di daerah yang dikenal dengan sebutan Bumi Rafflesia ini. Dan yang menghebohkan adalah ketika orang nomor satu di daerah ini beserta istrinya ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi di rumahnya sendiri karena dianggap menerima suap dari pengusaha.
Serentetan kasus tersebut seolah melegitimasi bahwa Provinsi Bengkulu adalah daerah miskin, beringas dan korup. Itu mungkin yang membingkai sudut pandang masyarakat terhadap Provinsi Bengkulu yang sangat kita cintai ini.
Beberapa kasus tersebut menjadikan beberapa titik nila yang membuat satu belanga yang disebut Provinsi Bengkulu menjadi rusak, meskipun sebenarnya kita mempunyai potensi wisata sejarah, budaya dan aneka kekayaan lainnya untuk membangkitkan keterperukan daerah dengan jumlah penduduk hampir tiga juta jiwa ini.
Beberapa ikon yang menjadi ikon postif Bengkulu antara lain Benteng Marlborough, Rumah Pengasingan Bung Karno dan Batik Besurek. Benteng Marlborough yang merupakan peninggalan Inggris sangat dikenal luas secara nasional dan internasional karena keutuhan bangunan dan nilai sejarah yang tinggi. Sedangkan Rumah Pengasingan Bung Karno dianggap sebagai salah satu pijakan sejarah bangsa ini karena di Bengkulu adalah tempat bertemunya Bung Karno dan Ibu Fatmawati yang kelak bersanding memimpin Republik Indonesia. Dari pasangan Soekarno dan Fatmawati juga terlahir perempuan emas yakni Megawati Soekarno Putri yang juga menjadi Presiden ke-5 Republik Indonesia. Semua itu sudah terbukti menjadi pengingat masyarakat luar kepada Bengkulu.
Lantas apa peran batik besurek untuk Bengkulu? Besurek yang merupakan kain tradisional ini seolah berfungsi membungkus Benteng Marlborough dan Rumah Pengasingan Bung Karno agar auranya lebih mempesona sehingga diharapkan bisa melupakan segala citra negatif yang menggerogoti daerah ini.
Besurek kini mulai dikenal secara luas setelah beberapa pameran diikuti di sejumlah daerah di Tanah Air. Kain tradisional yang diperkirakan telah ada sejak abad ke-16 ini bisa jadi pembungkus luka dari beberapa kejadian yang tidak sepatutnya terjadi di Bengkulu.
Batik besurek memiliki sejumlah motif antara lain kaligrafi arab, rafflesia, burung kuau ataupun relung kaku. Motif tersebut selalu disandingkan dengan huruf arab yang sengaja tidak diambil dari petikan ayat Alquran.
Beberapa huruf arab yang menjadi ciri khusus batik besurek diharapkan bisa menjadikan masyarakat Bengkulu kembali kepada nilai-nilai ajaran Tuhan agar selalu menghindar dari perbuatan tidak baik.
Pelaksana tugas Gubernur Provinsi Bengkulu Rohidin Mersyah selalu mengajak masyarakat untuk bangkit dari keterpurukan dan membangun Provinsi Bengkulu agar tidak terlalu jauh tertinggal dengan daerah lain. Ucapan penyemangat itu sering dilontarkan oleh Rohidin sambil mengenakan batik kebanggaan, besurek.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017