Jakarta (Antara) - Indonesia tengah mengincar peluang ekspor beras ke Malaysia sebanyak 150.000 ton per tahun atau sebesar 20 persen dari total impor yang diharapkan bisa dimulai pada 2018.
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo saat bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohamad Najib, di Kuching, Malaysia pada Rabu (22/11) menyatakan keinginannya supaya Indonesia bisa mengisi sebanyak 20 persen dari total impor Malaysia.
"Presiden meminta kuota ke PM Malaysia. Jenis beras nanti disesuaikan permintaan mereka, tapi kemungkinan premium," kata Enggartiasto.
Enggartiasto mengatakan bahwa rencana tersebut diharapkan bisa mulai berjalan pada 2018, dimana dengan proyeksi dari Menteri Pertanian Amran Sulaiman, pada tahun depan produksi beras Indonesia akan mengantongi surplus.
"Itu untuk tahun depan, sekarang belum. Jenis beras dan harga berdasar permintaan. Tapi paling tidak kita sudah menyampaikan (ke Malaysia), dengan proyeksi kedepan dari Menteri Pertanian, kita akan 'over supply' (pada 2018)," ujar Enggartiasto.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo menggelar pertemuan terbatas dengan PM Malaysia Dato Sri Mohamad Najib untuk membahas sejumlah isu strategis antara Indonesia-Malaysia.
Presiden Joko Widodo hadir secara khusus di Kuching, Sarawak, Malaysia, Rabu, untuk acara Rundingan Tahunan ke-12 Malaysia-Indonesia dalam rangka ulang tahun ke-60 hubungan diplomatik Malaysia-Indonesia yang digelar di Hotel Hilton Kuching.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017