Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Provinsi Bengkulu membaik pada kuartal IV 2017 setelah mengalami perlambatan pada dua kuartal terakhir.

"BI memprediksi perekonomian bisa tumbuh pada 5,0 persen (yoy), faktor pendorongnya konsumsi rumah tangga mulai membaik," kata Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu Endang Kurnia Saputra di Bengkulu, Jumat.

Pada akhir tahun ini menurut dia cukup banyak libur dan hari besar, hal tersebut membuat masyarakat lebih konsumtif, baik untuk kebutuhan pokok, sandang maupun transportasi.

Tren perekonomian Bengkulu sepanjang 2017 menunjukkan perlambatan, pada kuartal I pertumbuhan ekonomi tahunan daerah itu dicatat mampu tumbuh sebesar 5,2 persen.

Namun pada kuartal II, laju perekonomian jadi lebih lambat dan dicatat hanya tumbuh 5,04 persen, tren tersebut terus berlanjut pada kuartal III 2017, pertumbuhan jadi lebih rendah lagi yakni 4,83 persen.

"Selain karena konsumsi rumah tangga, sisi lain yang sebenarnya begitu mempengaruhi adalah konsumsi pemerintah daerah yang rendah sampai kuartal III," kata dia.

Realisasi APBD untuk iklim investasi masih kecil, terutama bagi sektor pembangunan infrastruktur yang menjadi salah satu konsumsi terbesar pemerintah daerah selain belanja pegawai.

"Kami merekomendasikan pemerintah daerah untuk kebut realisasi anggaran infrastruktur pada akhir tahun ini, sehingga perekonomian Bengkulu bisa jauh lebih baik," ujarnya.

Pewarta: Boyke LW

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017