Bengkulu (Antara) - Bank Indonesia memprediksi perekonomian Provinsi Bengkulu pada kuartal I 2018 jmeningkat 0,2 persen dibandingkan kuartal IV 2017.

Kepala Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Bengkulu, Endang Kurnia Saputra, di Bengkulu, Kamis, menyebutkan, berdasar kinerja perekonomian pada Oktober dan November 2017, diprediksi tingkat pertumbuhan bisa berada pada 4,8-5 persen secara tahunan.

"Sementara, pada kuartal I 2018 akan lebih baik lagi karena terdapat perbaikan peningkatan pendapatan masyarakat merujuk pada upah minimum baru," kata dia.

Selain itu beberapa komoditas utama Bengkulu seperti CPO dan karet juga mengalami perbaikan harga, sehingga mampu mendorong pertumbuhan konsumsi rumah tangga.

"Porsi besar perekonomian Bengkulu berada pada sektor konsumsi baik itu rumah tangga maupun pemerintah. Karena membaiknya konsumsi, kuartal pertama itu kita prediksi bisa tumbuh sampai 5,2 persen (yoy)," kata Endang.

Sebelumnya pada kuartal II 2017 perekonomian sempat tumbuh sebesar 5,04 persen, didorong tingginya konsumsi masyarakat selama libur sekolah, tahun ajaran baru dan hari raya Idul Fitri 2017.

Namun kinerja tersebut melambat memasuki kuartal III yang hanya tumbuh sebesar 4,83 persen saja. Bank Indonesia percaya perlambatan ini akibat tertahannya daya beli masyarakat di tengah normalisasi ekspektasi pasca perayaan lebaran.

Selain konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor juga mengalami penurunan selama periode Juli sampai September 2017. Begitu juga dengan kondisi pertanian, kehutanan, perikanan, dan perdagangan.

"Memasuki Oktober 2017, perekonomian menunjukkan tren positif, tapi tidak langsung melonjak drastis," kata Endang.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2017