Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengamankan 80 telur penyu langka jenis belimbing (Dermochelys coriaceae) dari pesisir kawasan konservasi Taman Wisata Alam (TWA) Air Hitam, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu.

"Ada 80 butir telur yang kami amankan dari warga yang pertama menemukan penyu bertelur," kata petugas BKSDA Bengkulu, Rasyidin Prima saat dihubungi dari Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan seluruh jenis penyu yang ada di peraian Indonesia adalah jenis satwa dilindungi. Namun, dari sejumlah jenis tersebut, penyu belimbing merupakan jenis paling langka.

Menurut Rasyidin, pendaratan penyu jenis belimbing terakhir kali di pesisir TWA Air Hitam terjadi 10 tahun lalu atau pada 2008.

Pendaratan penyu tersebut pertama kali disaksikan oleh warga lokal yang mengamankan telur tersebut dengan membawa ke rumahnya. Mengetahui informasi keberadaan penyu itu, petugas pun mendatangi warga bersangkutan dan mengamankan sebanyak 80 butter telur.

"Telur yang sudah diamankan akan kami tetaskan hingga menjadi anak penyu lalu dilepasliarkan ke habitatnya," ucapnya.

Penyu belimbing adalah sejenis penyu raksasa dan satu-satunya jenis dari suku Dermochelyidae yang masih hidup. Jenis ini bisa mudah diidentifikasi dari karapaksnya yang berbentuk seperti garis-garis pada buah belimbing.

Penyu belimbing merupakan penyu terbesar di dunia dan merupakan reptil keempat terbesar di dunia setelah tiga jenis buaya.

Penyu belimbing dikenal oleh beberapa masyarakat dengan sebutan penyu raksasa, kantong atau mabo. Nama umumya dalam bahasa inggris adalah Leatherback sea turtle.***1***

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018