Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu) - Seorang pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menargetkan 23.000 peserta jaminan kesehatan daerah (jamkesda) terintegrasi dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Peserta Jamkesda di Rejang Lebong yang akan diintegrasikan ke BPJS Kesehatan cabang Curup sampai dengan tahun ini ditargetkan sebanyak 23.000 jiwa, kata Sekretaris Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir, di Rejang Lebong, Rabu.

Kalangan warga tidak mampu yang selama ini mendapat pelayanan berobat gratis melalui program Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah atau Jamkesda itu secara bertahap terhitung 2016 diintegrasikan ke layanan BPJS Kesehatan klas lll, di mana sampai 2017 lalu jumlahnya sudah mencapai 18.000 jiwa.

"Untuk tahun ini akan ditambah 5.000 jiwa lagi, sehingga totalnya sampai tahun 2018 ini sudah ada 23 warga tidak mampu yang menjadi peserta Jamkesda atau pun belum sama sekali memiliki jaminan sosial ke program BPJS Kesehatan," ujarnya.

Kalangan warga yang telah diintegrasikan ke BPJS Kesehatan ini pembayaran iurannya dibayarkan melalui APBD setempat dan dapat menikmati pelayanan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas, pos kesehatan desa, puskesmas pembantu, serta bisa mendapat rujukan ke RSUD Curup.

Sementara itu untuk meningkatkan pelayanan kesehatan oleh 21 puskesmas yang tersebar dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong, dia akan mengurus akreditasi 21 puskesmas ini sehingga standar pelayanan yang diberikan antara Puskesmas nantinya akan sama.

"Sampai saat ini sudah ada empat puskesmas yang diakreditasi, kemudian lima puskesmas lainnya masih menunggu penilaian dari komisi akreditasi Kemenkes," kata Syamsir.

Sedangkan untuk 11 puskesmas lainnya juga akan mereka usulkan secara bertahap dengan target paling lambat akhir 2019 nanti semuanya sudah bisa menyandang status terakreditasi.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018