Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Para relawan yang bergabung dalam Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah atau "Muhammadiyah Disaster Management Center" (MDMC) Provinsi Bengkulu membagikan makanan kepada puluhan pekerja perempuan pemilah batu bara di area Pelabuhan Pulau Baai, Kota Bengkulu.
?Kegiatan ini bagian dari program berbagi MDMC bagi mereka yang membutuhkan bantuan sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional,? kata Koordinator MDMC Provinsi Bengkulu, Agus Widianto di Bengkulu, Senin.
Agus mengatakan kegiatan berbagi dengan sesama merupakan aktivitas utama MDMC selain memberikan bantuan tanggap darurat bagi warga di wilayah terdampak bencana alam.
Pembagian makanan bagi pekerja berlangsung di salah satu area penumpukan batu bara atau "stockpile" dengan menggandeng aktivis Aliansi Tolak Paru Hitam (ATPH) Bengkulu yang selama ini mendampingi para perempuan tersebut mendapatkan hak perlindungan kesehatan.
Baca juga: Disnakertrans : alat pelindung diri merupakan hak pekerja
?Para pekerja ini masih memperjuangkan hak mereka atas fasilitas pelindung diri karena masker untuk bekerja yang saat ini dipakai belum memenuhi standar,? kata Koordinator ATPH Bengkulu, Feni Oktavera.
Ia mengatakan selama pendampingan untuk mendapatkan alat pelindung diri yang standar terwujud, ATPH yang diinisiasi Kanopi Bengkulu membagikan masker standar bagi para pekerja tersebut.
Pemberian masker lanjut Feni sudah berlangsung selama satu bulan dengan sistem pembagian sekali setiap dua hari.
?Masa pakai masker memang terbatas hanya untuk dua hari jadi kami bagikan sekali dua hari,? ucapnya.
Penyediaan masker yang standar menjadi penting lanjut Feni, sebab batu bara bila dihiru dalam jangka lama dapat menyebabkan penyakit paru-paru hitam atau pneumoconiosis.
Sementara masker untuk menutup mulut dan hidung yang digunakan para pekerja tersebut memanfaatkan serbet bahkan kain jilbab yang jauh dari layak.
Baca juga: Kanopi bagikan 500 masker bagi pekerja perempuan
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
?Kegiatan ini bagian dari program berbagi MDMC bagi mereka yang membutuhkan bantuan sekaligus memperingati Hari Perempuan Internasional,? kata Koordinator MDMC Provinsi Bengkulu, Agus Widianto di Bengkulu, Senin.
Agus mengatakan kegiatan berbagi dengan sesama merupakan aktivitas utama MDMC selain memberikan bantuan tanggap darurat bagi warga di wilayah terdampak bencana alam.
Pembagian makanan bagi pekerja berlangsung di salah satu area penumpukan batu bara atau "stockpile" dengan menggandeng aktivis Aliansi Tolak Paru Hitam (ATPH) Bengkulu yang selama ini mendampingi para perempuan tersebut mendapatkan hak perlindungan kesehatan.
Baca juga: Disnakertrans : alat pelindung diri merupakan hak pekerja
?Para pekerja ini masih memperjuangkan hak mereka atas fasilitas pelindung diri karena masker untuk bekerja yang saat ini dipakai belum memenuhi standar,? kata Koordinator ATPH Bengkulu, Feni Oktavera.
Ia mengatakan selama pendampingan untuk mendapatkan alat pelindung diri yang standar terwujud, ATPH yang diinisiasi Kanopi Bengkulu membagikan masker standar bagi para pekerja tersebut.
Pemberian masker lanjut Feni sudah berlangsung selama satu bulan dengan sistem pembagian sekali setiap dua hari.
?Masa pakai masker memang terbatas hanya untuk dua hari jadi kami bagikan sekali dua hari,? ucapnya.
Penyediaan masker yang standar menjadi penting lanjut Feni, sebab batu bara bila dihiru dalam jangka lama dapat menyebabkan penyakit paru-paru hitam atau pneumoconiosis.
Sementara masker untuk menutup mulut dan hidung yang digunakan para pekerja tersebut memanfaatkan serbet bahkan kain jilbab yang jauh dari layak.
Baca juga: Kanopi bagikan 500 masker bagi pekerja perempuan
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018