Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinis Bengkulu memberangkatkan tujuh nelayan sebagai perwakilan untuk memilih alat tangkap ramah lingkungan yang disediakan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bengkulu, Ivan Syamsurizal di Bengkulu, Senin mengatakan keberangkatan perwakilan nelayan pengguna trawl tersebut untuk menindaklanjuti hasil kunjungan kerja Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Sjarief Widjaja ke Bengkulu beberapa waktu lalu.

Saat kunjungan kerja ke Bengkulu, Sjarief menjanjikan akan memfasilitasi para nelayan yang selama ini menggunakan trawl untuk mendapatkan alat tangkap baru yang diperbolehkan sesuai aturan perundang-undangan.

Menurut Ivan, pengadaan alat tangkap ramah lingkungan tersebut direncanakan terealisasi dalam tempo tiga pekan.

"Selama proses peralihan alat tangkap ini nelayan pengguna trawl tetap dilarang melaut, karena jelas melanggar aturan," ucapnya.

Keberangkatan perwakilan nelayan ke Jakarta didampingi Kabid Perikanan Tangkap KKP Provinsi Bengkulu dan pejabat DKP Kabupaten Mukomuko.

Selain memilih alat tangkap, perwakilan para nelayan tersebut juga mendapat pengarahan tentang perikanan tangkap di Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zahman Jakarta.

Menurut data DKP Provinsi Bengkulu, jumlah pengguna alat tangkap trawl di wilayah Kota Bengkulu sebanyak 126 unit kapal untuk ukuran di bawah 10 Gross Tonnage (GT) dan 48 kapal untuk ukuran di atas 10 GT.

Sedangkan jumlah pengguna trawl di Kabupaten Mukomuko sebanyak 171 kapal dan seluruhnya ukuran di bawah 10 GT.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018