Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengabarkan, terdapat empat pengusaha di daerah itu yang akan membangun tambang Galian C pasir dan batu.
"Empat pengusaha ini, tiga di antaranya membangun tambang Galian C pasir dan satu tambang batu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Robin Linton melalui Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Fernandi, di Mukomuko, Kamis.
Ia menyatakan, empat pengusaha ini akan membangun tambang Galian C pasir di Desa Arah Tiga, Pasar Sebelah dan Lubuk Pinang, sedangkan satu pengusaha membangun tambang batu di Desa Talang Petai.
Pengusaha ini telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII terkait dengan pembangunan tambang Galian C pasir dan batu di daerah itu.
Namun, katanya, pihak BWS belum mengizinkan. BWS ingin mengkaji dampak lingkungan dari tambang Galian C pasir dan baru terhadap alur sungai Air Manjuto.
Pihak BWS, kata dia, belum bisa memastikan sampai berapa lama institusinya melakukan kajian dampak lingkungan dari tambang Galian C pasir dan batu di daerah itu.
"Mereka melakukan kajian untuk memastikan layak atau tidaknya pengusaha ini mendapat izin operasi tambang Galian C pasir dan batu," ujarnya.
Ia mengatakan, jangan sampai keberadaan usaha tambang Galian C pasir dan batu merusak lingkungan sekitar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Empat pengusaha ini, tiga di antaranya membangun tambang Galian C pasir dan satu tambang batu," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Mukomuko Robin Linton melalui Kabid Penataan, Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Fernandi, di Mukomuko, Kamis.
Ia menyatakan, empat pengusaha ini akan membangun tambang Galian C pasir di Desa Arah Tiga, Pasar Sebelah dan Lubuk Pinang, sedangkan satu pengusaha membangun tambang batu di Desa Talang Petai.
Pengusaha ini telah berkoordinasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII terkait dengan pembangunan tambang Galian C pasir dan batu di daerah itu.
Namun, katanya, pihak BWS belum mengizinkan. BWS ingin mengkaji dampak lingkungan dari tambang Galian C pasir dan baru terhadap alur sungai Air Manjuto.
Pihak BWS, kata dia, belum bisa memastikan sampai berapa lama institusinya melakukan kajian dampak lingkungan dari tambang Galian C pasir dan batu di daerah itu.
"Mereka melakukan kajian untuk memastikan layak atau tidaknya pengusaha ini mendapat izin operasi tambang Galian C pasir dan batu," ujarnya.
Ia mengatakan, jangan sampai keberadaan usaha tambang Galian C pasir dan batu merusak lingkungan sekitar.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018