Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mulai tahun ini melibatkan petugas peternakan dalam tim penertiban hewan ternak yang dilepasliarkan oleh pemiliknya di jalan raya dan fasilitas umum.

"Kami melibatkan petugas peternakan karena tugas penertiban hewan ternak yang dilepasliarkan masih ada hubungannya dengan peternakan," kata Kepala Dinas Satuan Poloisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Mukomuko Ramdani di Mukomuko, Kamis.

Ia memastikan instansinya melibatkan petugas peternakan dalam tim penertiban hewan ternak bukan untuk mengajarkan anggota tim lainnya tentang cara menangkap hewan ternak sesuai dengan kesejahteraan hewan (Kesrawan).

Pelibatan petugas peternakan untuk mendukung kerja tim dalam menertibkan seluruh hewan ternak sapi, kerbau, dan kambing yang masih dilepasliarkan oleh pemiliknya di jalan raya dan fasilitas umum di daerah itu.

Ia menyatakan apabila keterlibatan mereka dalam tim ini untuk mengatur tentang cara menangkap hewan ternak dengan baik dan benar justru dipertanyakan.

Menurutnya, banyak kendala yang dihadapi oleh personel Satpol PP saat menertibkan hewan ternak. Personel Satpol PP sulit untuk pilah pilih atau membedakan cara menangkao hewan yang tidak dan sedang bunting.

Ia menyatakan, dalam penertiban hewan ternak jelas ada unsur paksaan agar petugas bisa menangkap hewan ternak yang dilepasliarkan di jalan raya dan fasilitas umum di daerah itu.

Kasi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Yeni Misra mengatakan keterlibatan bidang peternakan dalam tim penertiban hewan ternak yang dilepasliarkan di jalan raya dan fasilitas umum terkait dengan kesejahteraan hewan yang menjadi sasaran penertiban.

Belum lama ini viral sebuah vidio hewan ternak bunting di daerah lain yang ditarik paksa petugas masuk dalam sebuah mobil.

Tindakan petugas ini membuat sejumlah organisasi pencinta hewan protes. Tindakan itu dinilai tidak sesuai dengan kesrawan.

Ia berharap dengan adanya petugas peternakan dalam tim kasus serupa tidak terjadi di daerah itu.

Pewarta: Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018