Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Pemerintah Provinsi Bengkulu mengimbau para petani kopi di wilayah itu mengembangkan empat klon kopi unggul jenis robusta lokal yakni Sintaro 1, 2, dan 3 serta klon Sehasence.

"Empat klon ini sudah teruji keunggulannya dan sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Bengkulu, Ricky Gunarwan di Bengkulu, Kamis.

Ia mengatakan penamaan Sintaro yang dirilis oleh Kementerian Pertanian pada 2014 merupakan singkatan dari "Sindang Dataran Robusta" tempat di mana asal tanaman kopi tersebut berasal dan dibudidayakan secara turun temurun.

Secara umum, keunggulan kopi ini antara lain produktivitas tinggi dengan ukuran biji relatif besar. Selanjutnya, terdapat perbedaan produksi pada tahun pertama dan tahun berikutnya dan sifat tersebut sangat umum pada kopi lokal.

Selain itu, Sintaro memiliki cita rasa mulai dari cukup, bagus hingga "excellent" sehingga memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi komoditas kopi spesialti.

Untuk produktivitas, klon Sintaro 2 memiliki catatan tertinggi mencapai 2,2 ton per hektare, sedangkan Sintaro 1 dan 3 masing-masing 1,7 ton per ha dan 1,8 ton per ha.

Sementara klon Sehasence yang dilepas oleh Kementerian Pertanian pada 2014 memiliki potensi produksi 2,2 ton per hektare dengan ciri buah oval besar, halus dan bersih, serta biji besar.

Cita rasa kopi ini sebut Ricky cukup baik. Masa pembungaan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun namun dengan selang waktu pendek sehingga putaran petik buah masak relatif singkat dengan beberapa kali waktu panen.

Untuk mempertahankan kemurnian klon ini, para petani kata dia disarankan memakai bahan tanam dari kebun entres kopi di Tebat Monok, Kabupaten Kepahiang dan kebun di Kecamatan Sindang Dataran Kabupaten Rejanglebong.

Pewarta: Helti Marini S

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018