Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum Provinsi Bengkulu akan menggelar kegiatan deklarasi pemilu damai untuk Pemilihan Presiden dan Legislatif 2019 pada hari Sabtu, 21 April 2018
"Kita menonjolkan pemilu damai yang dibalut kebhinekaan, maka deklarasi ini akan dihelat dalam bentuk kegiatan seni dan budaya," kata Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra di Bengkulu, Kamis.
Budaya menjadi penting karena menurut dia, sesungguhnya hal tersebut bisa mengikat setiap golongan agar tetap bersatu meskipun sedang bersaing dalam pemilu legislatif maupun presiden.
"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh parpol peserta pemilu, dan kami minta seluruhnya sama-sama berkomitmen supaya merealisasikan pemilu damai 2019," kata dia.
Komitmen tersebut lanjut Irwan harus direalisasikan dari sekarang, sebab sebenarnya suasana Pemilu Presiden dan Legislatif 2019 sudah terasa sejak saat ini walau hari pemilihan baru akan dihelat pada April 2019.
Inti dari deklarasi pemilu damai dan juga menjadi perhatian serius lanjut Irwan yakni, memastikan para politisi dan parpol untuk tidak menggelar sosialisasi dan kampanye ke pemilih dengan cara-cara yang bakal merusak kebhinekaan, persatuan dan kesatuan.
Seperti kata dia, dengan memunculkan isu kesukuan, ras maupun agama serta ujaran kebencian, hal ini akan menimbulkan daya rusak yang sangat besar, sebab rakyat menjadi terkotak-kotak.
"Masyarakat yang sudah terkotak-kotak rentan akan gesekan dan berbahaya untuk stabilitas daerah," ucapnya.
Oleh sebab itu, KPU Provinsi Bengkulu memulai Pemilu 2019 dengan kegiatan seni budaya. Kesenian menurut Irwan akan mendorong tensi persaingan menjadi lebih terkendali.
"Kita mulai dengan mengendurkan syaraf sejak awal. Caranya relaksasi dengan kesenian, dan harapannya seluruh pihak tidak tegang, sebab ketegangan berpotensi menimbulkan perselisihan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Kita menonjolkan pemilu damai yang dibalut kebhinekaan, maka deklarasi ini akan dihelat dalam bentuk kegiatan seni dan budaya," kata Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra di Bengkulu, Kamis.
Budaya menjadi penting karena menurut dia, sesungguhnya hal tersebut bisa mengikat setiap golongan agar tetap bersatu meskipun sedang bersaing dalam pemilu legislatif maupun presiden.
"Kami sudah berkoordinasi dengan seluruh parpol peserta pemilu, dan kami minta seluruhnya sama-sama berkomitmen supaya merealisasikan pemilu damai 2019," kata dia.
Komitmen tersebut lanjut Irwan harus direalisasikan dari sekarang, sebab sebenarnya suasana Pemilu Presiden dan Legislatif 2019 sudah terasa sejak saat ini walau hari pemilihan baru akan dihelat pada April 2019.
Inti dari deklarasi pemilu damai dan juga menjadi perhatian serius lanjut Irwan yakni, memastikan para politisi dan parpol untuk tidak menggelar sosialisasi dan kampanye ke pemilih dengan cara-cara yang bakal merusak kebhinekaan, persatuan dan kesatuan.
Seperti kata dia, dengan memunculkan isu kesukuan, ras maupun agama serta ujaran kebencian, hal ini akan menimbulkan daya rusak yang sangat besar, sebab rakyat menjadi terkotak-kotak.
"Masyarakat yang sudah terkotak-kotak rentan akan gesekan dan berbahaya untuk stabilitas daerah," ucapnya.
Oleh sebab itu, KPU Provinsi Bengkulu memulai Pemilu 2019 dengan kegiatan seni budaya. Kesenian menurut Irwan akan mendorong tensi persaingan menjadi lebih terkendali.
"Kita mulai dengan mengendurkan syaraf sejak awal. Caranya relaksasi dengan kesenian, dan harapannya seluruh pihak tidak tegang, sebab ketegangan berpotensi menimbulkan perselisihan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018