Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu memperbolehkan kegiatan nonton bareng atau nobar debat kandidat Pilkada 2018 bagi yang ingin menggelarnya.
Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah di Bengkulu, Rabu, memperbolehkan nonton bareng debat kandidat oleh karena keterbatasan daya tampung ruangan penyelenggaraan acara debat.
Ruangan untuk kegiatan debat ini hanya mampu menampung sebanyak 500 orang saja, 300 orang diperuntukkan bagi tokoh masyarakat, instansi vertikal, pemerintah daerah, panitia, tim pengawasan, serta beberapa unsur terkait lainnya. Sementara 200 orang lagi diperuntukkan bagi tim pemenangan kandidat, setiap kandidat hanya boleh membawa 50 orang saja ke dalam ruangan.
"Ya kalau mau nobar boleh-boleh saja, asal sesuai koridor hukum, dari pada menunggu ramai-ramai di depan ruangan acara, sebaiknya nobar saja pada tempat-tempat tertentu," kata dia.
Yang terpenting, lanjut Darlinsyah, masyarakat yang mengikuti jalannya debat dengan nonton bareng haruslah menjamin ketertiban dan keamanan, jangan sampai kegiatan tersebut mengganggu bahkan menjadi pemicu kerusuhan antarpendukung.
Kegiatan nonton bareng dalam skala yang besar tentunya juga harus mendapat izin dari pihak berwenang terlebih dahulu, seperti izin keramaian dari kepolisian.
"Kita sarankan nobar ini cukup diadakan di posko pemenangan misalnya, dan isinya hanya satu pendukung saja, bukan terdiri dari campuran dari beberapa tim pemenangan antarkandidat," katanya lagi.
Kegiatan debat kandidat tahap pertama Pilkada Kota Bengkulu 2018 akan digelar pada 28 April 2018. Debat itu akan mengulik visi dan misi pasangan calon mengenai perekonomian dan beberapa isu terkait lainnya.
Pada 12 Februari 2018, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh parpol PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah di Bengkulu, Rabu, memperbolehkan nonton bareng debat kandidat oleh karena keterbatasan daya tampung ruangan penyelenggaraan acara debat.
Ruangan untuk kegiatan debat ini hanya mampu menampung sebanyak 500 orang saja, 300 orang diperuntukkan bagi tokoh masyarakat, instansi vertikal, pemerintah daerah, panitia, tim pengawasan, serta beberapa unsur terkait lainnya. Sementara 200 orang lagi diperuntukkan bagi tim pemenangan kandidat, setiap kandidat hanya boleh membawa 50 orang saja ke dalam ruangan.
"Ya kalau mau nobar boleh-boleh saja, asal sesuai koridor hukum, dari pada menunggu ramai-ramai di depan ruangan acara, sebaiknya nobar saja pada tempat-tempat tertentu," kata dia.
Yang terpenting, lanjut Darlinsyah, masyarakat yang mengikuti jalannya debat dengan nonton bareng haruslah menjamin ketertiban dan keamanan, jangan sampai kegiatan tersebut mengganggu bahkan menjadi pemicu kerusuhan antarpendukung.
Kegiatan nonton bareng dalam skala yang besar tentunya juga harus mendapat izin dari pihak berwenang terlebih dahulu, seperti izin keramaian dari kepolisian.
"Kita sarankan nobar ini cukup diadakan di posko pemenangan misalnya, dan isinya hanya satu pendukung saja, bukan terdiri dari campuran dari beberapa tim pemenangan antarkandidat," katanya lagi.
Kegiatan debat kandidat tahap pertama Pilkada Kota Bengkulu 2018 akan digelar pada 28 April 2018. Debat itu akan mengulik visi dan misi pasangan calon mengenai perekonomian dan beberapa isu terkait lainnya.
Pada 12 Februari 2018, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.
Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh parpol PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018