Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Komisi Pemilihan Umum Kota Bengkulu segera berkoordinasi dengan Panitia Pengawas Pemilihan soal salah satu kandidat tidak menghadiri debat kandidat tahap pertama yang digelar Sabtu malam (28/4).

Ketua KPU Kota Bengkulu Darlinsyah di Bengkulu, Minggu, menyebutkan, wali kota petahana Helmi Hasan kandidat nomor urut tiga tidak hadir saat debat.

Akhirnya pasangannya, calon wakil wali kota, Dedy Wahyudi saja yang terlibat dalam kegiatan debat kandidat tersebut.

"Kandidat harus hadir, tapi bisa juga tidak hadir asal ada surat pemberitahuan dan alasan tertentu," kata dia.

Helmi Hasan dalam surat keterangannya memberitahukan bahwa dirinya sedang menjalankan khuruj atau perjalanan dakwah. Dia sebenarnya sudah mengikuti khuruj sejak usai penetapan kandidat pada Februari 2018 lalu.

"Terkait soal pelanggaran atau tidak, nanti Panwaslih yang lebih berkompeten, karena itu perlu kita koordinasikan," ucap Darlinsyah.

Saat gelaran debat, ketidakhadiran Helmi Hasan juga sempat disinggung, dan pasangan wakilnya, Dedy Wahyudi menyebutkan memang lebih memilih menghindari debat.

"Itu pilihan dia, kita harus hargai. Biar coba saya jawab (debat atau pertanyaan yang seharusnya ditujukan untuk Helmi Hasan)," ujar Dedy saat debat.

Pada 12 Februari 2018 lalu, KPU telah menetapkan empat pasang calon yang maju pada Pilkada serentak 2018 yakni, nomor urut satu, calon independen Mayor Inf David Suardi yang berpasangan dengan Bakhsir, nomor urut dua Ketua DPRD Kota Bengkulu, Erna Sari Dewi yang menggandeng Ahmad Zarkasi dan diusung parpol Nasdem, PKS serta PPP.

Wali kota petahana Helmi Hasan dengan nomor urut tiga, ia bersama calon wakilnya Dedy Wahyudi diusulkan oleh parpol PAN, Gerindra dan Partai Demokrat. Pasangan nomor urut empat yakni wakil wali kota petahana Patriana Sosialinda--Mirza yang diusung Golkar, PDIP dan Hanura.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018