Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Bupati Bengkulu Selatan, Provinsi Bengkulu, Dirwan Mahmud terus mendorong pemanfaatan hutan tanaman rakyat (HTR) guna meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.

"Luasnya sekitar 16 ribu hektare. Jumlah ini cukup untuk pengembangan industri pertanian," kata Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud di Manna, Kamis.

HTR merupakan program Kementerian Kehutanan yang digagas tahun 2007 silam. Program ini bertujuan untuk merehabilitasi lahan kritis dan tidak produktif, serta memberdayakan ekonomi masyarakat di sekitar hutan.

Masyarakat dapat menanam, memelihara dan memetik hasil hutan di kawasan hutan tersebut. Izin usaha pemanfaatan hutan diberikan oleh bupati atas nama kementerian kehutanan.

"HTR ini dapat menjadikan solusi perluasan lahan pertanian di Bengkulu Selatan, terkhusus tanaman palawija," ungkap Dirwan.

Optimalisasi HTR ini, lanjut Dirwan, akan menjadikan Kabupaten Bengkulu Selatan sebagai daerah sentra penghasil jagung di Provinsi Bengkulu.

"Jika Bengkulu Selatan mampu menghasilkan banyak jagung, investor akan tertarik menanamkan saham untuk membangun pabrik pengolahan," ujarnya.

Merujuk data Kesatuan Pengelola Hutan Lindung (KPHL) setempat, luas total kawasan hutan di Bengkulu Selatan mencapai 48 ribu hektare atau sekitar 41 persen dari luas total lahan di kabupaten tersebut.

Kawasan hutan Bengkulu Selatan terbagi dalam dua fungsi, yakni hutan lindung seluas 32 ribu hektare dan HTR dengan cakupan area mencapai 16 ribu hektare. Komoditas tanaman di HTR di antaranya kayu, karet dan kopi.

"Bila HTR dimanfaatkan dengan maksimal, maka perekonomian masyarakat akan tumbuh serta menyediakan lapangan kerja," jelas Bupati Dirwan.
Bupati Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud saat mengunjungi Hutan Tanaman Rakyat. (FOTO ANTARA/Sugiharto P/18)

Pewarta: Sugiharto P

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018