Bengkulu Selatan (Antaranews Bengkulu) - Setelah operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terhadap Bupati Kabupaten Bengkulu Selatan Dirwan Mahmud, suasana lingkungan kantor pemerintah tetap kondusif dan berjalan biasa, seperti yang terlihat pada Rabu.

Namun sejumlah aparat kepolisian yang memakai baju bebas masih terlihat berjaga di sekitar kantor pemerintahan.

Berdasarkan pantauan, pegawai negeri bekerja seperti hari-hari biasa, namun sejumlah pejabat tidak berada di ruang kerja mereka dan belum diketahui alasannya.

Bahkan, rapat verifikasi rumah nelayan yang dijadwalkan berlangsung pukul 09.00 WIB harus ditunda akibat banyak pejabat yang tidak hadir.

Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Bengkulu Selatan Teddy Setiawan mengaku turut perihatin atas kejadian yang menimpa Bupati Dirwan Mahmud.

"Kami perihatin atas kejadian yang terjadi Selasa kemarin," ujar Teddy.

Sementara itu, Wakil Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menerangkan agar setiap pegawai negeri di lingkungan pemerintah daerah Bengkulu Selatan tidak terpengaruh kejadian tersebut, dan tetap bekerja seperti biasa.

"Ini masih dugaan. Kami harap seluruh ASN tidak terpengaruh dengan kejadian ini dan dapat bekerja optimal dalam melayani masyarakat," pesan Gusnan.

Pada Selasa petang (15/5), Bupati Dirwan Mahmud ditangkap petugas gabungan KPK karena diduga menerima suap dari pihak kontraktor. Dalam kejadian itu, petugas mengamankan empat orang, termasuk bupati, serta menyita uang sekitar Rp100 juta.

Pewarta: Sugiharto P

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018