Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan getaran gempa bumi tektonik bermagnitudo 5,1 yang berpusat di Kaur, Bengkulu, Minggu malam, dirasakan hingga Kota Liwa, Lampung Barat dan Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Sumatera Selatan.
Pernyataan itu diungkapkan Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Minggu.
Menurut dia, masyarakat Liwa, Lampung Barat sempat merasakan getaran gempa skala III MMI, atau getaran dirasakan secara nyata dalam rumah atau seperti truk berlalu beberapa saat pada pukul 22.31 WIB.
Kemudian, juga dirasakan beberapa saat oleh masyarakat OKU Selatan, Sumatera Selatan hingga beberapa daerah lain di Bengkulu (Kepahiang, Bengkulu Utara, Kaur) dengan skala I-II, atau getaran dirasakan oleh beberapa orang serta benda-benda ringan digantung bergoyang.
Namun, untuk itu pihaknya mengimbau masyarakat setempat tidak khawatir. Getaran yang dirasakan itu berasal dari gempa dangkal yang timbul akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Samudera Hindia di bawah lempeng Eurasia.
Berdasarkan analisis petugas BMKG pusat gempa berada di bawah laut dengan kedalaman 43 kilometer, atau berjarak 57 kilometer arah Barat Daya Kaur, Bengkulu.
“Hasil pemodelan juga ditemukan gempa berkekuatan 5,1 magnitudo itu tidak berpotensi tsunami,” ujarnya.
Meski demikian kewaspadaan tetap perlu ditingkatkan bagi masyarakat Bengkulu, Liwa, dan OKU Selatan dan termasuk daerah lainnya di Pantai Barat Sumatera karena jaraknya terjangkau dari pusat gempa itu.
Penting untuk diingat, menurut dia, bila merasakan getaran seperti itu maka sebelum kembali ke dalam rumah akan lebih baik periksa dan pastikan bangunan cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran yang membahayakan kestabilan bangunan.