Mukomuko (Antaranews Bengkulu) - Pengusaha sambal lokan, kuliner khas Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, berupaya meningkatkan produksi hingga 50 kilogram per hari seiring meningkatkan permintaan produk tersebut.
"Saat ini kami memproduksi sambal lokan sebanyak 40 kilogram per hari, meningkat dibandingkan sebelumnya 20 kg per per hari. Selanjutnya kami akan memproduksi sebanyak 50 per kg," kata pengusaha kuliner Kabupaten Mukomuko, Oswari di Mukomuko, Sabtu.
Permintaan akan sambal lokan, kuliner warisan turun-temurun, di tempat usahanya semakin meningkat karena tidak adanya pengusaha lain di daerah itu yang menjual sambal lokan.
Padahal, katanya, banyak warga setempat yang bisa membuat kuliner khas daerah itu tetapi tidak ada yang mau mengembangkannya.
"Warga di wilayah ini membuat sambal lokan hanya untuk konsumsi rumah tangganya saja, tidak untuk dijual," ujarnya.
Untuk itu, dia menyatakan, akan mengembangkan usahanya agar bisa memproduksi dalam jumlah besar. Sambal lokan diminati oleh warga dari dan luar daerah itu.
Pembeli sambal lokan berasal dari berbagai provinsi, yakni Kota Bengkulu, Jakarta, Palu, Lampung, Surabaya dan Padang.
Selain meningkatkan produksi, dia berencana menjual sambal lokal dalam kemasan "alumunium foil".
"Rencana perubahan kemasan `alumunium foil`. Terkait dengan perubahan itu akan kami komunikasikan dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah setempat," ujarnya.
Saat ini pemilik usaha kuliner di daerah yang berada sejauh 275 kilometer sebelah utara Kota Bengkulu itu menjual sambal lokan dalam kemasan plastik biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018
"Saat ini kami memproduksi sambal lokan sebanyak 40 kilogram per hari, meningkat dibandingkan sebelumnya 20 kg per per hari. Selanjutnya kami akan memproduksi sebanyak 50 per kg," kata pengusaha kuliner Kabupaten Mukomuko, Oswari di Mukomuko, Sabtu.
Permintaan akan sambal lokan, kuliner warisan turun-temurun, di tempat usahanya semakin meningkat karena tidak adanya pengusaha lain di daerah itu yang menjual sambal lokan.
Padahal, katanya, banyak warga setempat yang bisa membuat kuliner khas daerah itu tetapi tidak ada yang mau mengembangkannya.
"Warga di wilayah ini membuat sambal lokan hanya untuk konsumsi rumah tangganya saja, tidak untuk dijual," ujarnya.
Untuk itu, dia menyatakan, akan mengembangkan usahanya agar bisa memproduksi dalam jumlah besar. Sambal lokan diminati oleh warga dari dan luar daerah itu.
Pembeli sambal lokan berasal dari berbagai provinsi, yakni Kota Bengkulu, Jakarta, Palu, Lampung, Surabaya dan Padang.
Selain meningkatkan produksi, dia berencana menjual sambal lokal dalam kemasan "alumunium foil".
"Rencana perubahan kemasan `alumunium foil`. Terkait dengan perubahan itu akan kami komunikasikan dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah setempat," ujarnya.
Saat ini pemilik usaha kuliner di daerah yang berada sejauh 275 kilometer sebelah utara Kota Bengkulu itu menjual sambal lokan dalam kemasan plastik biasa.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018