Bengkulu (Antaranews Bengkulu) - Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Sefty Yuslinah meminta pemerintah daerah memacu realisasi anggaran pendidikan mengingat serapan sampai Mei 2018 masih sangat rendah.

"Kita tahu, untuk menjamin kualitas pendidikan, tentu harus didukung oleh program dan infrastruktur, kalau realisasinya rendah, jelas ini akan berdampak pada kualitas," kata Sefty di Bengkulu, Senin.

Sampai Mei 2018, anggaran pendidikan baru terserap sebesar 24 persen saja. Melihat kondisi tersebut tentu waktu untuk merealisasikan sisanya sudah semakin pendek.

"Minggu depan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon?Anggaran Sementara (PPAS) sudah masuk, kita berharap sebelum pembahasan APBD perubahan, itu sudah ada realisasi walaupun mungkin baru tahap awal," kata dia.

Dengan mengebut realisasi serapan, harapannya pada pembahasan APBD perubahan nanti tidak terjadi sisa lebih pembiayaan anggaran atau Silpa yang cukup besar.

"Sangat disayangkan sekali kalau anggaran tidak terpakai, artinya perbaikan pendidikan juga terhambat, sementara dananya ada," katanya.

Namun Sefty juga mengimbau agar dinas terkait tidak merealisasikan anggaran secara asal-asalan hanya karena untuk mencatat persentase serapan yang baik saja bukan berpatokan pada sisi prioritas apa yang dibutuhkan pendidikan.

Saat ini pendidikan di Provinsi Bengkulu khususnya tingkat SMA dan SMK yang dikelola Dinas Pendidikan provinsi membutuhkan sejumlah sarana dan prasarana prioritas seperti ruang kelas baru, kelengkapan perabot atau mebel, perbaikan fasilitas yang rusak atau penunjang pendidikan lainnya.

Pewarta: Boyke ledy watra

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018