Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Bupati Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Ichwan Yunus menilai petani jagung di daerah ini perlu tenaga mekanik untuk meningkatkan produktivitas dan mengoptimalkan hasil panen.
"Untuk mengoptimalkan hasil panen kalau dikerjakan oleh manusia hasilnya kurang produktif, untuk itu perlu tenaga mekanik untuk menggarapnya," kata Bupati Ichwan pada panen perdana jagung benih hibrida NK 22 seluas satu hektare di SP VIII Desa Sumber Makmur, Mukomuko, Rabu.
Pihaknya akan berusaha mengundang investor agar semua lahan tanaman jagung petani daerah ini dimanfaatkan dan digarap menggunakan tenaga mekanik.
Dengan menggunakan tenaga mekanik, keuntungannya, jagung yang telah dipanen, langsung bisa dipanaskan, dan dijual dalam keadan kering.
Sedangkan sebelumnya, petani di daerah ini hanya berpedoman dengan alam untuk melakukan pengeringan jagung mereka, jika kondisi cuaca kurang mendukung maka jagung tersebut tidak bisa dikeringkan.
Menurut dia, sebelum rencana untuk mengunakan tenaga mekanik berjalan, sebaiknya petani yang lahannya digarap oleh investor, perlu dicarikan kegiatan lain agar mereka tetap bisa beraktivitas selain menerima dari hasil lahan mereka tersebut.
"Kalau memang jadi dan sepakat dengan kelompok tani, maka perlu dicarikan usaha alternatif lain, karena dia juga punya usaha agar bisa meningkatkan pendapatan petani," ujarnya.
Untuk melakukan kegiatan petani juga harus memikirkan nilai ekonomis sehingga hasil panen jangan sampai ada yang terbuang.
"Jangan sampai ada bagian dari tanaman jagung yang terbuang, seperti batang dan tongkolnya bisa dimanfaatkan kembali untuk pakan ternak," ujarnya.
Ia juga berharap ada investor mau mendirikan pabrik pakan ternak dengan begitu jagung dari daerah ini tidak lagi dijual ke luar.
"Kita ingin semua hasil pertanian dan tanaman pangan ke depan tidak lagi dijual keluar tetapi diolah dan dimanfaatkan di daerah," ujarnya. (KR-FTO/Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011
"Untuk mengoptimalkan hasil panen kalau dikerjakan oleh manusia hasilnya kurang produktif, untuk itu perlu tenaga mekanik untuk menggarapnya," kata Bupati Ichwan pada panen perdana jagung benih hibrida NK 22 seluas satu hektare di SP VIII Desa Sumber Makmur, Mukomuko, Rabu.
Pihaknya akan berusaha mengundang investor agar semua lahan tanaman jagung petani daerah ini dimanfaatkan dan digarap menggunakan tenaga mekanik.
Dengan menggunakan tenaga mekanik, keuntungannya, jagung yang telah dipanen, langsung bisa dipanaskan, dan dijual dalam keadan kering.
Sedangkan sebelumnya, petani di daerah ini hanya berpedoman dengan alam untuk melakukan pengeringan jagung mereka, jika kondisi cuaca kurang mendukung maka jagung tersebut tidak bisa dikeringkan.
Menurut dia, sebelum rencana untuk mengunakan tenaga mekanik berjalan, sebaiknya petani yang lahannya digarap oleh investor, perlu dicarikan kegiatan lain agar mereka tetap bisa beraktivitas selain menerima dari hasil lahan mereka tersebut.
"Kalau memang jadi dan sepakat dengan kelompok tani, maka perlu dicarikan usaha alternatif lain, karena dia juga punya usaha agar bisa meningkatkan pendapatan petani," ujarnya.
Untuk melakukan kegiatan petani juga harus memikirkan nilai ekonomis sehingga hasil panen jangan sampai ada yang terbuang.
"Jangan sampai ada bagian dari tanaman jagung yang terbuang, seperti batang dan tongkolnya bisa dimanfaatkan kembali untuk pakan ternak," ujarnya.
Ia juga berharap ada investor mau mendirikan pabrik pakan ternak dengan begitu jagung dari daerah ini tidak lagi dijual ke luar.
"Kita ingin semua hasil pertanian dan tanaman pangan ke depan tidak lagi dijual keluar tetapi diolah dan dimanfaatkan di daerah," ujarnya. (KR-FTO/Adv)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2011