Rejang Lebong (Antaranews Bengkulu.com) - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Rejang Lebong menyatakan pengangkatan ratusan guru honorer di daerah itu masih menunggu peraturan bupati setempat.

"Saat ini kami masih menunggu perbup pengangkatan guru honorer baik untuk SD maupun SMP yang selama ini mengalami kekurangan tenaga guru, terutama sekolah-sekolah dalam wilayah Lembak," kata Kepala Disdikbud Rejang Lebong Tarsisius Samuji di Rejang Lebong, Sabtu.

Berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan pihaknya belum lama ini diketahui jumlah guru yang dibutuhkan mencapai 250 orang, sedangkan kuota penerimaan guru honorer atau tenaga kerja sukarela (TKS) berkisar 125-150 orang.

"Jumlahnya kita sesuaikan dengan anggaran yang ada, dan ini secara bertahap akan kami lakukan penambahan pada tahun depan, sedangkan untuk besaran gajinya berkisar antara Rp800 ribu hingga Rp1 juta per bulan, ini disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah," ujarnya.

Kalangan guru honorer yang akan direkrut, tambah dia, mereka yang sudah lama mengabdi di masing-masing sekolah di wilayah terpencil dengan pendidikan yang sesuaikan jurusannya atau guru honorer yang masih menyelesaikan kuliahnya.

Guru TKS yang akan direkrut juga diupayakan warga yang bermukim di dekat sekolah atau di desa yang tidak jauh dari sekolahnya.

"Hal ini diharapkan nantinya bisa membantu proses belajar mengajar di sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga guru selama ini," katanya.

Jumlah guru PNS di Rejang Lebong saat ini berkisar 1.800 orang. Mereka tersebar di 156 desa dan kelurahan di 15 kecamatan di Rejang Lebong. Guru PNS setiap tahun berkurang antara 20-25 orang, antara lain karena pensiun dan meninggal dunia.

"Salah satu sekolah yang kondisinya cukup memprihatinkan ini ada di SDN Trans Guru Agung Kecamatan Padang Ulak Tanding, di sana cuma ada satu guru PNS. Sekolah ini tidak mungkin ditutup walaupun murid dan gurunya sedikit, karena sekolahan yang ada cuma itu," ujarnya.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Riski Maruto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2018